“Jadi kita di Indonesia masa gak ada, saya gak mau kalah, kita kan punya kwalitas bagus-bagus, sedangkan mereka mengunakan bahan-bahan yang kemurnian masih diragukan,” sambung nya.
Dirinya menargetkan, kedepannya kate cemani Indonesia dapat menjadi barometer ayam cemai di seluruh dunia dengan tingkat kehitaman lebih pekat.
“Kalau sudah ada jadi seperti cemani itu belum, kita masih perlu tiga sampai dua tahun ke depan, untuk memperpendek kakinya, kemudian menghitamkan dagingnya,” pungkasnya (sfr/JE)