BACA JUGA:Gubernur Ridwan Kamil Hibur Anak-anak Terdampak Gempa Cianjur
“Hari Menanam Pohon diharapkan memiliki efek domino yang baik dan bermanfaat, sehingga Jawa Barat tetap lestari, udaranya segar, dan nyaman,” kata Uu.
Wagub mengapresiasi semua pihak yang telah konsisten menjaga alam Jawa Barat. Mulai dari perangkat daerah di provinsi, pemda kabupaten/kota, TNI/Polri, komunitas, hingga pemerhati lingkungan hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtyas menjelaskan, Jawa Barat memiliki 907.979,09 hektare lahan kritis, sekitar 78 persennya ada di luar kawasan hutan.
“Sekitar 78 persen di luar kawasan hutan, inilah yang memerlukan perhatian dari seluruh masyarakat."
BACA JUGA:Minum Air Putih Tidak Harus 8 Gelas Perhari, Begini Hasil Penelitiannya..
"Kalau di dalam hutan insyaallah ada Kementerian Lingkungan Hidup bisa ikut menjaga kondisi tersebut."
Namun di luar tersebut seluruh masyarakat harus bergerak (mengurangi kerusakan) ke sana,” kata Prima.
Menurut Prima, lahan kritis 78 persen di luar kawasan hutan banyak di kawasan selatan Jabar yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, Sukabumi dan Kabupaten Tasikmalaya.
Sampai 2021, lahan kritis yang telah direhabilitasi atau ditanami pohon seluas 354.427,62 hektare atau 39 persen.
BACA JUGA:Merasa Dirugikan, Nasabah Laporkan Perusahaan Lising ke Polda Jabar dan OJK
Adapun 20 ribu pohon yang ditanam dalam rangka Hari Menenem Pohon Indonesia di Garut, berasal dari Dinas Binamarga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Kemudian akan dilakukan juga penanaman 30.000 pohon oleh Cabang Dinas Kehutanan VIII di Kabupaten Majalengka.
Maka total pohon yang ditanam dalam Hari Menanam Pohon Indonesia, sebanyak 145.760 pohon atau seluas 364 hektare lahan kritis yang akan ditanam.
"Dilihat dari jumlah pohon memang banyak, tapi kalau saya presentasikan dari luas lahan kritis yang harus ditanami baru 0,05 persen. Jadi masih dibutuhkan upaya-upaya yang cukup keras dari kita semua,” pungkas Prima. (jun)