CIREBON, RADARCIREBON.COM - Sesar Baribis Kendeng Cirebon 1, menyimpa potensi gempa hingga 6,5 magnitudo berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Keberadaan Sesar Baribis Kendeng Cirebon 1, sebenarnya sudah lama diketahui dan dimuat dalam berbagai jurnal ilmiah.
Sesar Baribis Kendeng Cirebon 1 diyakini membentang mulai dari ujung barat Pulau Jawa yakni di Provinsi Banteng dan terus memanjang ke Surabaya.
Patahan aktif ini, juga mengalami laju pergeseran sekitar 5 milimeter per tahun dan melintasi kota-kota besar di Pantai Utara Pulau Jawa.
Keberadaan Sesar Baribis Kendeng yang melintasi Cirebon tersebut, kembali menjadi perbincangan setelah terjadi gempa di Kabupaten Garut yang terasa hingga ke Kota Wali.
Meski belum diketahui apakah ada hubungan antara aktivitas kegempaan di Kabupaten Garut dengan rambatan di jalur patahan Sesar Baribis Kendeng.
Tetapi BMKG menyebutkan bahwa gempa di Kabupaten Garut terjadi karena intra slab di lempeng Indo Australia. Sehingga dirasakan di sejumlah kota.
Sesar Baribis Kendeng Cirebon 1 Sudah Lama Terdeteksi
Keberadaan Sesar Baribis Kendeng ini, sudah lama terdeteksi ilmuwan kegempaan. Bahkan sudah diterbitkan pada beberapa jurnal ilmiah.
BACA JUGA:Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Mau Nikah, Polri Sibuk Siapkan Pengamanan
Pada tahun 2017 misalnya, Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) sudah menerbitkan buku mengenai jalur sesar yang aktif di Indonesia.
Gempa yang terjadi di Kota Cirebon pada Sabtu, 3, Desember 2022, tentu mengingatkan kembali pada keberadaan patahan aktif dengan laju gerak yang diperkirakan 5 mm per tahun itu.
Di bawah Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Purwodadi sampai ke Surabaya, membentang jalur sesar tersebut.
Endra Gunawan, Dosen Kelompok Keahlian Geofisika Global Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam artikelnya kembali mengingatkan mengenai adanya jalur sesar ini.