Sesar Kendeng ini, merupakan jenis patahan naik yang aktif. Masalahnya, periode berulangnya belum diketahui.
Ahli Gempa Bumi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja menjelaskan, ditemukannya sesar darat di sepanjang Pantura Jawa perlu ditindaklanjuti dengan mitigasi bencana.
Di area ini, juga sering terekam gempa kecil. Seperti yang terjadi di Salatiga beberapa waktu lalu. Tetapi, belum diketahui dan belum dapat diprediksi terkait dengan gempa besar yang muncul.
Dijelaskan bahwa Zona Kendheng merupakan busur belakang atau back arch Pulau Flores yang terus berlanjut ke Pulau Bali bagian utara.
BACA JUGA:Wisata Cirebon Paket Lengkap! Mulai dari Sejarah, Alam sampai dengan Tempat Instagramable
"Sesar Kendheng ini, kemungkinan besar menyangbung dengan Sesar Baribis di Jawa Barat," kata Ahli Gempa di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dijelaskan Kelompok Kerja Geodesi dan Tim Revisi Peta Gempa Bumi Nasional, bahwa Sesar Kendeng adalah satu dari sumber gempa baru yang telah ditambahkan pada peta gempa bumi nasional.
Pada tahun 2010 hanya terdapat 4 sesar di Jawa dan kini jumlahnya menjadi 34. Sedangkan sesar baru, kini menjadi 295 zona.
Demikian terkait dengan Sesar Baribis Kendeng yang melintasi Cirebon dan kota besar lainnya, keberadaannya tentu patut diwaspadai dan dilakukan serangkaian tindakan mitigasi.