CIREBON, RADARCIREBON.COM - Dalam rangka memberdayakan ekonomi kecil, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cirebon me-launching M2M Mart di Kelurahan Kesenden, Selasa (13/12). Hadir langsung Wakil Walikota Cirebon Dra Hj Eri Herawati, Ketua Baznas Kota Cirebon Hamdan MPdI serta jajaran Komisioner Baznas, lurah Kesenden dan camat Kejaksan.
Eti Herawati mengucapkan terima kasih kepada Baznas yang telah launching program M2M Mart yang dipusatkan di Kecamatan kejaksan. Se-Kota Cirebon, kata Eti, ada 30 warung kecil yang mendapatkan program M2M Mart. Tersebar di lima kecamatan.
Apalagi, warung penerima bantuan ini ke depan didampingi, dan disuplai barangnya. Tujuannya, lanjut Eti, Supaya warung kecil bisa dibantu. Karena itu, pemerintah daerah mendukung penuh, termasuk berupaya agar ASN zakatnya masuk ke Baznas. Hingga saat ini, zakat ASN Pemkot Cirebon yang masuk ke Baznas baru 30 persen.
“Baznas dibutuhkan saat urgen. Saat pemkot tidak bisa menangani, Baznas langsung hadir,” tandasnya.
Kebutuhan ini, kata Eti, minimal bisa saling bantu-membantu. Mulai sembako, susu formula, rutilahu, serta program M2M Mart bagi penerima manfaat.
BACA JUGA:Kolaborasi Aksi Kolektif Multipihak untuk Mendukung Percepatan Pencapaian SDGs di Indonesia
Ketua Baznas Kota Cirebon, Hamdan menjelaskan, program M2M Mart bertujuan untuk mengangkat derajat ekonomi. Program ini ada 30, tersebar di lima kecamatan. “M2M ada pendamping.
Ketika sudah mandiri, maka kita lepas. Satu warung ini dialokasikan 50 persen pembelanjaan, dan 50 persen penambahan modal. Total senilai Rp10 juta. Dengan 30 warung, total Rp300 juta,” tandasya.
Pihaknya membeberkan, kriteria mendapatkan program M2M Mart ini adalah dari kaum dhuafa. Punya keterangan RT/RW dan orang yang perlu diangkat. Makanya, Baznas tidak sembarangan memilih.
BACA JUGA:Pelaku Pelecehan Seksual di Kampus Gunadarma Diikat, Ditelanjangi hingga Dicekoki Air Kencing