“Kalau kota, pusat kota sangat dekat. Beda dengan Sumber atau ke timur. Bahkan ke Karangwareng yang katanya akan jadi ibu kota Cirebon Timur, itu lebih jauh dari Sumber," tuturnya.
Haerun juga menjelaskan, persoalan yang kedua yakni terkait dengan infrastruktur.
“Di sini sangat membutuhkan air PDAM. Kalau di Kota Cirebon sudah ada PDAM sehingga itu sangat dibutuhkan warga kami yang mayoritas mengalami krisis air bersih," ujarnya.
Terkait apakah akan mendukung pemekaran Cirebon timur atau tidak, Haerun pun enggan menjawab.
BACA JUGA:Final Piala Dunia 2022, Argentina vs Prancis, Simak Jadwal Pertandingan Berikut
BACA JUGA:Hasil Pertandingan Semifinal Piala Dunia, Prancis vs Maroko Skor 2-0, Lolos ke Final
“Kita ini tidak dalam posisi mendukung atau menolak pemekaran Cirebon timur," ungkapnya.
Pihaknya bahkan akan patuh terhadap sikap kemendagri terkait apakah Mundu harus bergabung dengan Cirebon timur atau ke Kota Cirebon.
“Kita ikuti apa kata pihak Kemendagri. Apapun keputusan Kemendagri nantinya kita akan patuhi," tegasnya.
Terpisah, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan pihaknya menyerahkan semuanya kepada masyarakat Mundu.
“Intinya saya serahkan kepada keinginan masyarakat. Mau masuk Cirebon timur silakan atau mau masuk ke Kota Cirebon juga silakan. Atau tetap menjadi bagian dari Kabupaten Cirebon. Itu silakan saja,” terang Imron.
Bupati menegaskan pihaknya tidak akan mengintervensi keinginan masyarakat.
“Masyarakat maunya bagaimana ya kita ikuti, karena kita kan melayani masyarakat. Tapi nanti ada kajian dan prosesnya,” ungkap Imron.
Terpisah, Walikota Cirebon Nashrudin Azis mengaku gembira jika ada masyarakat Kabupaten Cirebon ingin masuk wilayah Kota Cirebon. “Itu berita membahagiakan bagi kami," kata Azis, kemarin.
Pada prinsipnya, kata Azis, pihaknya akan menerima masyarakat Kabupaten Cirebon yang ingin masuk Kota Cirebon dengan baik.
“Karena semua pemerintahan di Indonesia ini dibentuk untuk memberikan pelayanan prima kepada warga masyarakatnya masing-masing," imbuhnya.