Seperti diketahui, untuk menuju ke Makam Sunan Gunung Jati, peziarah harus melewati 9 pintu dan mendaki anak tangga sampai ke bagian atas.
Di 9 pintu tersebut, setiap melewati 1 pintu akan terdapat 7 anak tangga yang harus didaki.
Pengunjung ke Makam Sunan Gunung Jati memang tidak pernah sepi. Apalagi di waktu tertentu seperti malam Jumat.
Peziarah yang datang juga berasal dari berbagai daerah di Nusantara. Baik yang datang secara perorangan maupun bersama rombongan.
BACA JUGA:Telkomsel Gelar Poin Festival 2022, Hadirkan Program Loyalitas Bernilai
Sunan Gunung Jati adalah salah satu tokoh penyebar Agama Islam di tanah Jawa. Pengaruhnya tidak hanya di wilayah Cirebon, tetapi ke daerah lainnya.
Selama hidupnya, selain tokoh agama, Sunan Gunung Jati adalah kepala pemerintahan. Bahkan, putranya juga menjadi kepala pemeritahan di Banten dan mendirikan kesultanan di sana.
Syekh Syarief Hidayatullah bertakhta di Kesultanan Cirebon pada 1479 sampai dengan 1568 Masehi meneruskan pemerintahan Pangeran Cakrabuana pada 1447 sampai dengan 1479 M.
Selama kepemimpinannya, Kesultanan Cirebon mencapai masa kejayaan. Baik dalam kehidupan masyarakat, pemerintahan hingga hubungan dagang dengan dunia internasional.
BACA JUGA:Rutilahu Milik Warga Argasunya Ambruk, Inilah Penyebabnya
Sedangkan dari sisi syiar Islam, Sunan Gunung Jati dikenal dengan dakwah yang damai dan menerapkan pendekatan sosial juga budaya.
Sehingga syiar Islam yang dilakukannya dapat diterima oleh masyarakat pada waktu itu. Islam juga berkembang dengan pesat di wilayah Pulau Jawa.
Tidak hanya itu, hubungan dengan kerajaan lain juga terbilang baik khususnya Demak dan Banten. Sehingga, posisi Cirebon saat itu sangatlah kuat.
Karena jasanya melakukan syiar Islam di Tanah Jawa bersama Wali Songo, tentu Sunan Gunung Jati merupakan sosok wali yang sangat disegani hingga kini.
BACA JUGA:Viral! Bandara Kertajati Majalengka Rusak Parah Akibat Diterpa Angin Kecang
Keberadaan Makam Sunan Gunung Jati menjadi aset tersendiri bagi Kabupaten Cirebon, karena itu sebagai bentuk penghormatan pintu menuju peristirahatan terakhir selalu dalam kondisi terkunci.