Namun, berdasarkan update terbaru kekuatan gempa bumi dikoreksi menjadi 3,8 magnitudo pada kedalaman 5 kilometer.
Adapun kejadian gempa bumi sekitar pukul 04.18 WIB, lokasi berada di 6,99 Lintang Selatan dan 108.48 Bujur Timur.
Pusat gempa berada di darat 1 km Barat Daya Kabupaten Kuningan dan dirasakan pada skala MMI III di Kuningan, II - III Cirebon, II - III Majalengka.
BACA JUGA:Kabar Duka! Aminah Cendrakasih Pemeran Mak Nyak di Sinetron Si Doel Meninggal Dunia
BACA JUGA:Inilah Data Banjir yang Menerjang Kota Cirebon, Ketinggian Air Sampai 160 CM
BACA JUGA:Jabar-Ulsan Korsel Jajaki Kerja Sama di Bidang Pengembangan Kota Metropolitan
Sebagai informasi, Kabupaten Kuningan adalah wilayah yang berpotensi gempa bumi, karena dilintasi sesar aktif.
Adapun sesar aktif di Kabupaten Kuningan diantaranya adalah Sesar Ciremai, Sesar Cirebon dan Sesar Baribis Kendeng.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana mengatakan, selain beberapa sesar yang disebutkan tersebut, diperkirakan masih ada yang lainnya.
Beberapa sesar aktif lain kemungkinan belum diteliti lebih detail, sehingga belum dapat didefinisikan secara baik.
BACA JUGA:Banjir Terjang Gamel dan Gintung, Segini Ketinggian Air yang Menggenang
BACA JUGA:BANJIR CIREBON HARI INI: Ular Kobra Masuk Rumah Warga Perumnas, Terjadilah
BACA JUGA:Pastikan Keamanan, Kapolres Majalengka Cek Kesiapan Pos Pam Jalur Lalin Jelang Nataru
Misalnya pada gempa yang terjadi pada Tahun 2020, awalnya disebut pusat atau episentrumnya di wilayah Kabupaten Brebes.
Namun ternyata, pusat gempa sendiri sebetulnya berada di wilayah Kabupaten Kuningan, bukan di Kabupaten Brebes.
"Jadi pada saat itu lokasi pusat gempa ada di Desa Cipondok, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan," tuturnya.