CIREBON, RADARCIREBON.COM - Dalam 24 jam wilayah Cirebon dan Kuningan menghadapi rentetan peristiwa kebencanaan yakni banjir dan gempa bumi, atau terhitung Rabu, 21, Desember 2022 hingga Kamis, 22, Desember 2022.
Wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon direndam banjir sejak Rabu, 21, Desember 2022 sore hari akibat intensitas hujan tinggi yang mengakibatkan ratusan rumah terendam.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Kuningan, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 3,8 magnitudo pada Kamis dini hari, 22, Desember 2022 sekitar pukul 04.18 WIB.
Dirangkum Radar Cirebon dari laporan BPBD Kota Cirebon, banjir tadi malam terjadi di Jalan Terusan Pemuda, Jalan Pemuda Raya, Jalan Cipto Mangunkusumo, hingga Jalan Ciremai Raya.
BACA JUGA:Polresta Cirebon Bentuk Tim Pemburu Geng Motor dan Pelaku Tawuran, Bersenjata Laras Panjang
BACA JUGA:Penyebab Gempa Kuningan Hari Ini, BMKG: Diduga Sesar Baribis Segmen Ciremai
Sedangkan area permukiman warga yang terdampak terbanyak di Kecamatan Harjamukti yakni di RW 03 Kelurahan Kalijaga dengan ketinggian air kurang lebih 160 cm dan terdapat 80 rumah terdampak dengan kurang lebih 100 kepala keluarga.
Area permukiman lain yang terdampak adalah Kecamatan Kejaksan di RW 04 Kelurahan Sukapura. Ketinggian air dilaporkan mencapai 40 centimeter, tetapi tidak sampai masuk ke rumah warga.
Di Kecamatan Kejaksan area permukiman terdampak adalah RW 06 Kebon Kelapa Barat dengan ketinggian air 40 centimeter, tetapi tidak masuk ke rumah warga.
Adapun kejadian gempa di Kabupaten Kuningan dilaporkan kekuatan 3,8 magnitudo, lokasi di 6,99 LS – 108,48 BT (1 km Barat Daya Kabupaten Kuningan, Jawa Barat).
Banjir menerjang Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.-Hasil tangkapan layar-
BACA JUGA:Kemenag Buka Lowongan untuk 49.549 formasi PPPK, Berikut Syarat-syaratnya
BACA JUGA:Target Juara Piala AFF 2022, Berikut Nama-nama Punggawa Timnas Pilihan Shin Tae Yong
Hiposenter berada pada kedalaman 5 Kilometer dan pusat gempa dangkal tersebut berada di daratan. Getaran dirasakan di Kuningan III MMI, Cirebon II-III MMI.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal setempat.