Dia lantas menanyakan ke pihak mempelai wanita dan didapat informasi bahwa mereka belum mengurus administrasi, lantaran uang Rp 5 juta yang dijanjikan belum diberikan.
BACA JUGA:STIS Husnul Khotimah Kuningan Gelar Wisuda Perdana
BACA JUGA:Cara Mendapat Saldo Dana Gratis 2022, Tanpa Aplikasi Tambahan, Rp 1 Juta Cair
Setelah itu, ada permintaan lagi yakni biaya untuk mengurus keperluan di KUA Rp 1,2 juta, sewa hantaran Rp 1,5 juta.
Sehingga total keperluan ini, mencapai Rp 7,7 juta. Permintaan ini, lalu disanggupi keluarga mempelai pria.
Silvia menyebutkan, mereka terpaksa menyanggupi lantaran merasa tidak ada pilihan lain dan terus didesak oleh keluarga mempelai wanita.
Tibalah H-1 pernikahan. Keluarga mempelai pria datang membawa uang Rp 7 juta dari yang diminta Rp 7,7 juta.
BACA JUGA:Korban Tabrakan di Kramatmulya Kuningan akan Dibawa ke Madura
Mereka menyampaikan di hadapan mempelai wanita bahwa uang yang dibawa kurang Rp 700 ribu.
Respons dari keluarga mempelai wanita ternyata tidak diduga dan dianggap telah menyinggung keluarga mempelai pria.
Ternyata sang mempelai wanita marah dan kecewa, membanting pintu seraya masuk ke dalam kamar.
Tindakan di depan keluarga mempelai pria itu, membuat mereka memutuskan membatalkan pernikahan tersebut di H-1.
BACA JUGA:Kidzlandia Cirebon, Ayah Bunda Yuk Manjakan Anak-anak Mumpung Liburan
BACA JUGA:Kecelakaan di Karamatmulya Kuningan, Avanza Tabrakan dengan Bus, Ayah dan Anak Tewas
Dikonfirmasi terkait dengan kejadian tersebut, Kepala Desa Blambangan, Salman mengatakan, persoalan tersebut telah dilakukan mediasi.