Tidak sekadar kejadian gempa bumi, ini adalah yang memecahkan rekor terbesar ketiga yang pernah tercatat di seismograf.
BACA JUGA:Piala AFF 2022, Brunei vs Indonesia: 3 Fakta Menarik dan Keuntungan Indonesia
BACA JUGA:Viral! Gagal Menikah karena Mahar Kurang Rp 700 Ribu, Begini Kisah Sesungguhnya
Durasi gempa ini diperkirakan antara 8,3 sampai denga 10 menit. Saking kuatnya menyebabkan gempa lain di Alaska.
Padahal episentrum gempa berada di sekitar Pulau Simeulue dan Sumatera.
Hiposentrum gempa utamanya kira-kira terletak di Samudra Hindia, 160 km (100 mi) di sebelah utara pulau Simeulue, lepas pantai barat Sumatra Utara, pada kedalaman 30 km (19 mi) di bawah permukaan laut (awalnya dilaporkan 10 km (6,2 mi).
Bagian utara megathrust Sunda patah sepanjang 1.300 km (810 mi). Gempanya (diikuti tsunami) secara bersamaan mengguncang Bangladesh, India, Malaysia, Myanmar, Thailand, Singapura, dan Maladewa.
BACA JUGA:Video Syur Mirip Rezky Aditya Bikin Heboh, Bagian Sensitifnya Kelihatan
BACA JUGA:Kronologi Kecalakaan Maut di Ciloa Kuningan, Korban Mengalami Luka Berat di Kepala
Patahan splay atau "patahan muncul" sekunder menyebabkan sebagian dasar laut yang panjang dan sempit naik dalam hitungan detik.
Peristiwa tersebut segera menambah ketinggian dan kecepatan gelombang, sehingga terjadi kehancuran total di Kota Banda Aceh, Indonesia.
Indonesia terletak di antara Cincin Api Pasifik yang membentang di sepanjang pulau-pulau timur laut yang dekat dengan New Guinea dan sabuk Alpide yang membentang di sepanjang kawasan selatan dan barat dari Sumatra, Jawa, Bali, Flores, hingga Timor.
Lempeng Hindia adalah bagian dari Lempeng Indo-Australia yang lebih besar. Lempeng Indo-Australia berada di dasar Samudra Hindia dan Teluk Benggala.
BACA JUGA:Rekayasa Lalu Lintas Kota Cirebon di Malam Tahun Baru, Knalpot Bising Siap-siap Saja
BACA JUGA:Kidzlandia Wahana Bermain Baru di Cirebon Sudah Hadir
Lempeng Hindia bergerak ke timur laut dengan kecepatan rata-rata 6 sentimeter per tahun (2,4 inci per tahun).