JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Mobil dengan transmisi manual saat ini memang semakin sedikit dominasinya dibanding dengan kendaraan automatic atau matik.
Namun di sisi lain, jenis transmisi manual masih digunakan secara luas dan diandalkan.
Karena itu, para pengguna mobil jangan mengabaikan untuk mengganti oli transmisi secara rutin.
BACA JUGA:Inilah Pesan BNPB Terhadap Wisatawan yang Berekreasi di Pegunungan dan Pantai
Hal itu demi menghindari masalah kinerja pada sistem perpindahan gigi.
Anjuran demikian sebenarnya dapat dilihat langsung dari buku panduan pemilik. Umumnya, mobil manual disarankan mengganti oli transmisi setiap 40.000 km," kata Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL), Brahma Putra Mahayana dalam keterangan resminya Senin.
Penggantian oli transmisi secara rutin dikatakan bisa memberikan dampak yang baik terhadap komponen transmisi.
BACA JUGA:Selama 2022, Sebanyak 200 Ruas Jalan di Kabupaten Cirebon Diperbaiki
Sebab, oli transmisi sendiri memiliki fungsi untuk menjaga komponen di dalamnya tetap ideal.
Untuk kendaraan dengan penggunaan yang rutin dengan jarak tempuh jauh, dia menyarankan untuk melakukan pergantian oli transmisi mobil manual sebaiknya dipercepat. Bisa 20.000 km atau 25.000 km
Jika memang tidak diganti secara rutin, masalah yang timbul bisa saja terjadi seperti perpindahan gigi terasa keras dan akan terasa susah untuk diganti.
BACA JUGA:Memprihatinkan! Natalan di AS Tanpa Listrik Disertai Badai Salju
Ada dua kemungkinan masalah, pertama bisa jadi kampas koplingnya sudah tipis. Sementara kedua, dikarenakan kondisi oli transmisi manual sudah jelek," ucap dia.
Untuk mengetahui kapan harus mengganti oli transmisi, pemilik kendaraan juga bisa mengeceknya melalui dipstick.
Begitu juga ketika mendengar suara dengung yang muncul dari bagian bawah mobil.