Kontak erat disini, mulai dari istri, anak ataupun keluarga inti lainya yang berkaitan dengan bertambahnya kasus.
BACA JUGA:Hasil Pertandingan Indonesia vs Thailand Babak Pertama, Giliran Witan Membuang Peluang
Sebab TBC terjadi karena adanya kontak erat dengan pasien.
Selanjutnya yakni TBC resistance agar cakupannya, kesembuhannya agar lebih meningkat lagi.
Wali Kota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menjelaskan Peraturan Wali Kota (Perwali) No 70 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Penanggulangan Tuberkolosis Kota Cirebon Tahun 2022-2027.
Azis mengatakan, Perwali merupakan bentuk penguatan bagi Dinas Kesehatan dengan seluruh komponen terkaitnya dalam melakukan percepatan penanggulangan TBC.
BACA JUGA:Residivis Asal Pasaleman Mencuri Kotak Amal di Kota Cirebon, Azabnya Kontan
“Menjadi sesuatu yang krusial manakala kondisi TBC di Kota Cirebon yang saat ini menjadi rangking ke dua tertinggi di Jawa Barat,” ujarnya.
Walikota berharap melalui Perwali ini upayanya lebih gencar dan lebih menghasilkan penurunan yang maksimal.
Dirinya ingin keberadaan pemerintah dan dinas terkait lainya, maupun aktifis kesehatan lainya bisa dirasakan oleh masyarakat.
Saat ini, masih kata Walikota, masyarakat sudah mengetahui apa yang harus dilakukan ataupun tentang bahaya TBC.
Akan tetapi, karena kemampuan pengetahuan masyarakat dinilai belum baik mengenai wawasan tentang penanggulangan TBC, maka perlu keberadaan pemerintah untuk melakukan percepatan tersebut.
“Perwali ini, Dinas Kesehatan Kota Cirebon miliki daya dorong yang kuat untuk bisa melakukan penurunan angka TBC di Kota Cirebon,” tegasnya.
Namun demikian, walikota tidak berani memasang target angka penurunan, namun penurunannya ini harus signifikan dan harus bisa terlihat.
BACA JUGA:117 Pasangan Tidak Sah Terjaring Razia Satpol PP Kabupaten Cirebon