Sementara itu, di luar lapangan, Timnas Thailand menghadapi perlakuan yang kurang menyenangkan dari sejumlah oknum suporter Indonesia.
Insiden di luar lapangan itu terjadi sebelum pertandingan Indonesia vs Thailand Stadion GBK.
Dalam perjalanan menuju Stadion, bus yang membawa Teerasil Dangda cs dintimidasi oleh oknum suporter Garuda.
BACA JUGA:Subuh Perdana, Wasiat Kang Emil: Bila Tutup Usia Minta Disalatkan di Masjid Al-Jabbar
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Polri Imbau Masyarakat Waspada di Malam Tahun Baru 2023
Selain itu, kaca bus pemain Thailand juga dilempari batu hingga mengalami retak. Kejadian tersebut membuat Pelatih Thailand Alexandre Polking angkat bicara.
Pelatih blasteran Jerman-Brasil ini pun menyayangkan insiden tersebut bisa terjadi. Polking mengatakan, perang urat syaraf yang dilancarkan menjelang laga terkesan kurang elok karena sampai merugikan lawan.
"Ini merupakan situasi yang menyedihkan, kondisinya sangat tidak baik untuk AFF dan Indonesia. Mereka (suporter, red) tahu rute perjalanan bus kami, seharusnya jalan menuju stadion steril," katanya.
Pelatih berusia 46 tahun itu berharap, ke depannya Indonesia atau pihak terkait bisa mengantisipasi agar hal tersebut tidak terulang.
Maklum, seharusnya sebagai tuan rumah, Indonesia bisa menjamu tamu dengan layak dan memberikan pelayanan terbaik.
"Siapa pun harus mengorganisasi lebih baik lagi hal ini. Semua harus bisa menunjukkan tuan rumah yang baik," pungkas pelatih kelahiran 12 Maret 1976 itu.
Thailand sendiri berniat melaporkan tindakan kurang mengenakkan ini agar tidak terulang lagi di lain kesempatan.
Imbas dari insiden tersebut, pihak keamanan kemudian memberikan pengamanan maksimal terhadap rombongan Thailand dari stadion pulang menuju hotel.
Pertandingan Indonesia vs Thailand sendiri berakhir imbang 1-1 untuk kedua kesebelasan.
Timnas Indonesia unggul terlebih dahulu lewat tendangan penalti Marc Klok pada menit 50'.
Thailand kemudian bangkit dan mencetak gol balasan melalui Sarach Yooyen menit 79'.