BANDAR LAMPUNG, RADARCIREBON.COM - Aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau yang barada di Selat Sunda, Provinsi Lampung kembali menggeliat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.
Erupsi Gunung Anak Kratakau berupa lontaran abu setinggi lebih kurang 100 meter yang terjadi di Gunung Anak Krakatau di Lampung, Rabu 4 Januari 2022.
BACA JUGA:Kunjungan ke Keraton Kasepuhan Naik Saat Libur Tahun Baru, Hal Ini yang Jadi Daya Tarik
Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Ade Yasser Akhmad Purwata mengatakan erupsi itu pukul 14.10 WIB.
"Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 100 meter di atas puncak (Gunung Anak Krakatau setinggi lebih kurang 257 meter di atas permukaan laut, red.)," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu 4 Januari 2022.
Ia menuturkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.
BACA JUGA:Hero Sawer Bantuan di Kecamatan Susukan
Erupsi Gunung Anak Krakatau itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan durasi lebih kurang 20 detik.
Status aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau saat ini masih berada Level III atau Siaga dengan rekomendasi masyarakat agar tidak mendekati gunung api tersebut atau tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Catatan sejarah kegiatan vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak lahirnya pada 11 Juni 1930 hingga 2000, telah mengalami erupsi lebih dari 100 kali, baik bersifat eksplosif maupun efusif.
BACA JUGA:Makam Nyi Kentring Manik Mayang Sunda, Ada Versi Buniwangi dan Gunung Putri
Dari sejumlah letusan tersebut, umumnya titik letusan selalu berpindah-pindah di sekitar tubuh kerucutnya.
Waktu istirahat berkisar satu hingga delapan tahun, dan umumnya terjadi empat tahun sekali berupa letusan abu dan lelehan lava. (jun)