“Karena (Istri) enggan tidur dengan suaminya. Tapi keluarganya kembali membujuk sang istri untuk kembali ke suaminya,” tutur Mumu.
Saat sang istri kembali kepada suaminya, tentu saja hal yang wajar jika kemudian terjadi hubungan badan, seperti pada umumnya pasangan yang sudah sah dan halal.
Namun ternyata, hal litu tidak terjadi. Sebab, ketika akan berhubungan badan, pihak istri kembali merasa tidak tahan dengan panu yang ada di tubuh suaminya.
Percobaan untuk melakukan hubungan suami istri yang kedua kali pun gagal lantaran terjadi penolakan.
BACA JUGA:Onkos Ibadah Haji 2023 Diprediksi Naik, Begini Kata Kemenag RI
BACA JUGA:Tips Memilih Sepeda untuk Berolahraga Bagi Pemula Ala Bromton Indonesia
dan ternyata, bukan itu saja. Pihak istri begitu mempermasalahkan fisik sang suami. Sebab, kemudian dia juga menolak berhubungan karena menemukan adanya tulang menonjol di bagian pundak suaminya.
“Melihat ada kekurangan suami tersebut, si istri ga mau lagi," kata Mumu.
Mumum mengungkapkan, dalam proses perceraian yang dia tangani ini, si istri baru tahu fisik suaminya secara rinci setelah menikah sebab sebelumnya selalu mengenakan pakaian panjang yang menutupi kekurangannya.
Di samping itu, menurut Mumu, pernikahan tersebut dapat terjadi lantaran suatu perjodohan."Mereka pun menikah karena perjodohan,” ungkap Mumu.
Saat timbul berbagai persoalan dalam kehidupan pasangan ini, pihak keluarga dari kedua belah pihak terus berusaha agar tidak terjadi perceraian.
Keluarga dari pihak istri dan suami terus mendorong agar keduanya bisa hidup rukun bersama. Namun, sang istri semakin tidak tahan.
Sebab, saat dia akan mencoba untuk ‘tidur’ dengan suaminya untuk yang ketiga kalinya dia kembali menemukan kekurangan. Dikatakan Mumu, bahwa si istri mendapati telinga suaminya mengeluarkan cairan berbau.
“Di situ si istri benar-benar tak tahan. Akhirnya muncullah pengajuan gugatan cerai. Itu agak unik menurut saya,” pungkas Mumu.
Kasus perceraian suami istri di Cianjur ini bisa dikategorikan langka. Namun demikian, mungkin saja alasan sesungguhnya istri mengajukan gugatan cerai bukan karena suami panuan atau kekurangan fisik lainnya.
Mungkin alasan sesungguhnya lantaran perjdohan yang dipaksakan. Hmm, seperti kata pepatah, jodoh itu di tangan Tuhan.