Bagi Mantri maupun Unit Kerja Mikro yang memiliki kinerja terbaik juga mendapatkan penghargaan SIPK (Sistem Insentif Pelampauan Kinerja) dari BRI dengan berbagai benefit khusus.
Widyaningsih menambahkan, menjadi Mantri itu tidak asal-asalan, ada tahapan pendidikan.
Ini bertujuan agar para Mantri BRI bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Adapula pendidikan terkait cara menilai agunan, cara menilai pinjaman, dan lainnya yang semua demi melayani nasabah dengan maksimal.
BRI juga membekali dirinya dengan program pengembangan untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya, salah satunya ialah program BRILiaN Leader Development Program (BLDP).
Ini bertujuan agar para Mantri BRI bisa bersosialisasi sekaligus mengkomunikasikan produk perbankan secara baik kepada masyarakat.
Adapula pendidikan tersebut di antaranya terkait menilai agunan, cara menilai pinjaman, dan lainnya yang semua demi melayani nasabah dengan maksimal. Dengan begitu, Widyaningsih optimistis bisa terus menambah wawasan, skill, dan jaringannya sebagai tenaga pemasar mikro.
Di samping itu, profesi ini membuatnya lebih banyak dikenal orang sehingga memudahkan aktivitas sebagai Mantri.
Mobilitas yang tinggi sebagai Mantri pun ditunjang oleh pemberian program kepemilikan motor yang diinisiasi BRI.
Widyaningsih pun telah 3 tahun menjalani profesi sebagai mantri BRI. Awalnya dia bekerja sebagai teller di Kantor Cabang BRI Unit Martapura sejak 2014.
Seiring berjalannya waktu ia mendapatkan kesempatan untuk menjadi Mantri oleh Kepala Kantor Cabang BRI setempat. Kesempatan ini dianggap sebagai tantangan baru yang menyenangkan.
Tantangan pertama yang harus dihadapi sebagai Mantri BRI adalah tuntutan agar bisa membaur dengan masyarakat.
Maklum kala itu, masyarakat daerah Palam belum terlalu melek dunia perbankan, apalagi keuangan digital.
“Kita harus berkenalan dulu dengan mereka, dan mengenalkan kepada mereka apa saja produk (perbankan) yang bisa mereka jual (jika menjadi AgenBRILInk),” ujarnya.
Selanjutnya, tantangan kedua adalah meyakinkan masyarakat terkait produk perbankan utamanya milik BRI.
Sebab, rata-rata masyarakat di daerah Palam selama ini hanya memahami jasa keuangan non bank. Sedangkan, jika meminjam ke non bank mereka mendapatkan pinjaman berbunga tinggi.