Peneliti Universitas Cambridge Kembangkan Aplikasi Berbasis AI untuk Bantu Orang Berhenti Merokok

Peneliti Universitas Cambridge Kembangkan Aplikasi Berbasis AI untuk Bantu Orang Berhenti Merokok

Cara berhenti merokok dengan bantuan aplikasi di smartphone.-pexels.com -

RADARCIREBON.COM – Baru-baru ini, para ilmuan di Universitas Cambridge sedang mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk membantu para pecandu nikotin lepas dari aktivitas merokok.

Teknologi ini diterapkan dalam sebuah platform digital yang bisa di-download pada ponsel pintar pengguna.

Kemudian, pengguna bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk menurunkan keinginan merokok dengan pendekatan psikologis.

Berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan oleh Nicotine and Tobacco Research, bahwa aplikasi tersebut mengungguli layanan dukungan daring dalam hal tingkat keberhasilan.

BACA JUGA:Menang 2-1 Lawan Barito Putera, Persib Naik ke Peringkat 2 Klasemen Sementara Liga 1 2024-2025

BACA JUGA:Terima Laporan Soal Karyawan yang Dirugikan Perusahaan, Komisi II DPRD Kota Cirebon Bakal Lakukan Ini

BACA JUGA:Kontrak Kevin Diks di FC Copenhagen Berakhir, Kemanakah Dia Akan Berlabuh?

Tim peneliti berharap aplikasi ini akan bermanfaat bagi lebih banyak orang dengan membantu mereka memahami pemicu merokok dan menghentikan kebiasaan tersebut untuk selamanya.

"Kita tahu bahwa upaya berhenti merokok sering kali gagal karena keinginan untuk merokok dipicu oleh menghabiskan waktu di tempat-tempat yang biasa didatangi orang untuk merokok.”

“Ini mungkin terjadi saat berada di pub atau di tempat kerja, misalnya. Selain menggunakan obat-obatan, tidak ada cara yang ada untuk memberikan dukungan guna membantu perokok mengelola situasi dan keinginan seperti ini saat muncul," kata peneliti utama dalam studi tersebut, Prof Felix Naughton.

BACA JUGA:Mantap! BPIP Raih Penghargaan Kualifikasi Informatif dari Komisi Informasi Pusat

BACA JUGA:Bey Machmudin Tetapkan UMK 2025 Kabupaten dan Kota se-Jabar, Berikut Rinciannya

Sementara, pendiri aplikasi tersebut, dr Chloë Siegele-Brown dari Universitas Cambridge, mendefinisikan Quit Sense sebagai sebuah aplikasi berbasis AI yang mempelajari waktu, lokasi, dan pemicu kejadian merokok sebelumnya untuk memutuskan kapan dan pesan apa yang akan ditampilkan kepada pengguna guna membantu mereka mengelola keinginan untuk merokok secara langsung

"Membantu orang yang berusaha berhenti merokok untuk mempelajari dan mengelola situasi ini adalah cara baru untuk meningkatkan peluang perokok untuk berhasil berhenti merokok,” ujarnya.

Dalam studi yang inovatif tersebut, 209 perokok dipilih secara acak untuk uji coba yang bertujuan membantu mereka berhenti merokok.

BACA JUGA:Pj Walikota dan Kapolres Cirebon Kota Laksanakan Ramchek Angkutan Nataru 2024-2025

BACA JUGA:Talaga Langit: Wisata Paling Hits di Cirebon, Tawarkan Serunya Liburan Akhir Tahun

Sebagai bagian dari uji coba tersebut, mereka dikirimi teks dengan tautan ke perawatan yang diberikan kepada mereka.

Semua peserta diberikan dukungan berhenti merokok daring dari NHS Inggris, tetapi hanya setengahnya yang menerima aplikasi Quit Sense sebagai tambahan.

Mereka diawasi selama enam bulan, dan kemudian diminta untuk menyelesaikan survei tindak lanjut daring. Mereka yang melaporkan berhenti merokok diminta untuk mengirimkan sampel air liur mereka untuk konfirmasi.

BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung di Kuningan Dibawa ke RS Arjawinangun, Begini Kondisi Rumahnya

BACA JUGA:Gara-gara Judi Online, Handphone Polisi Cirebon Rutin Diperiksa

Naughton mengatakan intervensi berbasis teknologi baru tersebut secara efektif mendukung para perokok dalam upaya mereka menghentikan kebiasaan tersebut.

"Kami menemukan bahwa ketika para perokok ditawari aplikasi Quit Sense, tiga perempatnya memasangnya dan mereka yang memulai upaya berhenti merokok dengan aplikasi tersebut menggunakannya selama rata-rata sekitar satu bulan,” ucapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase