CIREBON, RADARCIREBON.COM - Bisnis madu lebah klanceng dengan pengelola PT Mahakarya Berkah Madani (MBM) sedang diterpa isu kurang sedap.
Para peternak lebah klanceng yang disebut sebagai mitra PT MBM, dikabarkan belum menerima pembayaran sebagai bentuk kerjasama.
Bahkan sebagian peternak lebah klanceng sudah mendatangi kantor PT MBM yang berlokasi di Jalan Raya Pemuda, Komplek Sapphire Boulevard Nomor 08 Kelurahan Sunyaragi Kota Cirebon, untuk minta kejelasan.
Ahmad, salah satu peternak lebah klanceng menilai, PT MBM tidak memiliki itikad baik, mereka diduga sudah kabur karena sudah tidak ada kabar.
BACA JUGA:Budidaya Lebah Klanceng atau Teuweul, Bisa Menangkarkan Koloni dari Alam
Padahal, Ahmad mengatakan, ribuan peternak lebah klanceng sudah rugi hingga ratusan miliar.
Dia mengatakan, PT MBM belum membayar hasil panen lebah klanceng dari Oktober 2022 hingga Januari 2023. Hal ini lah yang menyebabkan para peternak mengalami kerugian.
Lalu, bagaimana cara kerja dan keuntungan yang diperoleh beternak lebah klanceng di PT MBM?
Amin, salah seorang warga Beber, Kabupaten Cirebon yang pernah bergabung menjadi mitra PT MBM menceritakan cara kerjanya.
BACA JUGA:Peternak Lebah Klanceng Rugi Ratusan Miliar, Pihak MBM Malah Tidak Ada Kabar
Menurut Amin, setiap yang mau bergabung menjadi mitra PT MBM, diharuskan membeli stup (kotak berisi lebah klanceng) seharga Rp1,2 juta per kotak.
Tidak ada batasan jumlah kotak yang harus dibeli, semakin banyak memiliki kotak lebah, maka keuntungan yang akan diperoleh semakin besar.
Kotak berisi lebah klanceng yang sudah dibeli, akan dipanen setiap empat bulan sekali dengan harga jual menjadi Rp1,6 juta.
"Jadi dari satu kotak, kita akan mendapat keuntungan sebesar 400 ribu setiap empat bulan sekali," kata Amin.
BACA JUGA:Kecelakaan di Cirebon Tadi Malam, 2 Orang Pria Dilarikan ke RSD Gunung Jati