Mengapa Jokowi Melilih RABU PON untuk Reshuffle Kabinet? Oh Ternyata...

Senin 30-01-2023,14:00 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Isu reshuffle kabinet Indonesia Maju itu sudah lama bergulir. Tapi hingga sekarang pergantian menteri belum juga terjadi.

Bahkan seolah malah menguap. Namun demikian, soal pergantian menteri tersebut sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi.

Isu itu bergulir kencang setelah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.

Dalam sebuah acara, Ketua Umum Parati Nasdem, Surya Paloh, yang mendeklarasikan Anies menjadi balon presiden di Pemilu 2024 nanti.

BACA JUGA:DPMD Jabar Gelar Diskusi Isu Strategis Kewilayahan Ciayumajakuning

Setelah itu, pro kontra bermunculan. Yang pro banyak yang mendukung rencana tersebut. Yang kontra, banyak yang melakukan perlawanan.

Bahkan Anies dan Partai Nasdem menjadi musuh bersama. Terutama di dalam koalisi Kabinet Indonesia Maju.

Sebagian besar partai penyokong Kabinet Indonesia Maju, pendukung pemerintah, berlawanan dengan keinginan Partai Nasdem. 

Padahal, Nasdem juga merupakan partai pendukung. Pro kontra pun menjadi ramai. Isu reshuffel pun tidak terkendali.

BACA JUGA:100 Tabung Gas Digondol Maling, Polisi Sudah Bergerak Memburu Pelakunya

Partai pendukung lain yang tidak setuju dengan Partai Nasdem, meminta Presiden Jokowi me-reshuffle menteri. 

Tentu yang harus diganti adalah menteri dari Partai Nasdem. Bahkan, ada yang meminta agar menteri dari Partai Nasdem tersebut mengundurkan diri.

Tapi, hingga hari ini Reshuffle kabinet belum terjadi. Menteri dari Partai Nasdem pun belum ada yang mengundurkan diri. Semua masih menunggu keputusan Presiden Jokowi.

Isu reshuffel itu kembali muncul, setelah ada yang mengaitkannya dengan “Rabu Pon”. Konon reshuffle itu akan dilakukan pada Rabu, Februari 2023.

BACA JUGA:Kang Dede Muharam Temui FEDCOC Mesir, Persiapkan Misi Dagang

Kategori :