Radarcirebon.com, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Llyod Austin mengatakan balon udara yang sudah ditembak jatuh merupakan alat pemerintah China untuk 'mengawasi situs-situs strategis di benua Amerika Serikat'.
Presiden AS Joe Biden dikatakan sudah memberi lampu hijau bagi Pentagon menembak jatuh balon itu pada Rabu. Austin mengatakan hal itu dilakukan 'segera setelah misi ini bisa diselesaikan tanpa risiko yang tidak semestinya bagi nyawa orang Amerika di bawah lintasan balon'.
BACA JUGA: Bertemu Menhan Turki, Prabowo Jalin Kerjasama Pertahanan dan Stabilitas Kawasan
Kementerian Pertahanan disebut membuat opsi menjatuhkan balon itu dengan aman di atas perairan teritorial AS, sambil mengamati cermat lintasan dan aktivitas intelijen.
"Tindakan yang disengaja dan sah hari ini menunjukkan bahwa Presiden Biden dan tim keamanan nasionalnya akan selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan rakyat Amerika sambil menanggapi secara efektif pelanggaran kedaulatan kita (oleh China) yang tidak dapat diterima," kata Austin.
BACA JUGA: Diboikot oleh UEFA, Arab Saudi Ngajak Rusia Gabung ke AFC
Jet militer AS F-22 dari pangkalan udara di Virginia melumpuhkan balon itu pada Sabtu (4/2), 14.39 ET, menggunakan misil AIM-9X.
Tiga bandara di South Carolina dan North Carolina dihentikan sementara saat operasi itu dilakukan.
Klaim AS tentang fungsi balon itu bertentangan dengan pernyataan China sebelumnya yang menyebutnya sebagai alat penelitian, terutama meteorologi.(cnn/racer)