"(Ini untuk) mengatasi kendala jaringan, ditambah pengadaan peralatan dan blangko itu mahal sekali," beber Zuldan, Rabu 9 Februari 2023.
BACA JUGA:Akibat Kali Sewo Meluap, Tiga Desa Diterjang Banjir
Tito Karnavian Buat Terobosan Identitas Kependudukan Berbasis Digital
Zuldan menyebut, masalah ini menjadi sorotan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Ia menuturkan, peralatan untuk mencetak e-KTP juga dianggap sangat mahal.
BACA JUGA:Dorong Aktivitas Ekonomi Nelayan di Labuan Bajo, BRI Peduli Salurkan Bantuan Mesin Kapal
Dukcapil di setiap daerah perlu menyediakan printer dengan ribbon, cleaning kit dan film.
Kata dia, peralatan tersebut harganya sangat mahal. Lagi-lagi anggaran Dukcapil akan membengkak.
Jaringan internet di daerah yang belum memadai, dirasa menjadi kendala besar saat pencetakan e-KTP.
BACA JUGA:Angin Puting Beliung Terjang Puluhan Rumah di Madiun, Begini Kondisinya
Kendala yang kerap dialami adalah pemberkasaan selalu gagal akibat leletnya internet di daerah.
Pengiriman hasil perekaman e-KTP sering kali tidak sempurna.
Penyebabnya karena failer enrollment dan rekaman hasil sidik jari tak jarang gagal terkirim ke pusat. Alhasil, e-KTP pun tidak jadi.
Sehingga Kemendagri memutuskan akan mengganti KTP elektronik dengan KTP Digital (IKD).
BACA JUGA:Amanda Manopo Masih Jomblo, Banyak Pria Minder Melihatnya
"Jadi kita tidak lagi menambahkan blangko tetapi kita mendigitalkan pelayanan adminduk. KTP elektronik diganti KTP digital," jelasnya.