Hingga akhirnya polisi menembakkan gas air mata, untuk mengurai masa yang ricuh itu.
"Nah ketika ada lemparan-lemparan (batu) ke arah petugas, itu juga masih diingatkan," kata dia kepada wartawan, Jumat, 17 Februari 2023.
Ia mengatakan suporter semakin brutal. Sehingga, petugas kepolisian terpaksa melemparkan gas air mata.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Apresiasi Penetapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Rp49,8 Juta
"Ketika semakin brutal serangan kepada petugas, barulah tahapan tembakan gas itu dilucurkan, tapi itu di luar komplek stadion," lanjutnya.
Ia memastikan ribuan suporter yang memaksa masuk untuk menyaksikan pertandingan secara langsung itu, tidak memiliki tiket.
"Kami bisa memastikan penonton yang hadir itu, satu pun tidak memiliki tiket. Jadi itu yang menjadi pertimbangan mengapa kemudian kita melakukan penyekatan," ungkapnya.
BACA JUGA:Ya Ampun! Suporter PSIS Maksa Masuk Stadion Jatidiri, Polisi Ambil Tindakan, Lalu Terjadilah...
Untuk diketahui, kericuhan antara pendukung PSIS Semarang dengan personel kepolisian terjadi di depan Stadion Jatidiri Semarang saat laga melawan Persis Solo.
Pendukung PSIS nekat datang ke stadion meski laga tersebut digelar tanpa penonton. Pertandingan PSIS melawan Persis sendiri berkesudahan dengan skor 1-1.
Pertandingan sempat dihentikan sementara akibat sebagian gas air mata masuk ke dalam stadion.
Pertandingan yang dipimpin wasit Sigit Budiyanto menghentikan pertandingan pada menit 74, lalu kembali dimulai lima menit kemudian. (jun)