BACA JUGA:Sebelum Depo Pertamina Plumpang Meledak, Warga Cium Aroma Menyengat Ini
Selain update data penanganan Covid-19, Pikobar menjadi pintu dan alat komunikasi pemerintah dan masyarakat baik dalam penyaluran bantuan sosial.
Pendataan kebutuhan oksigen maupun pengiriman vitamin dan obat bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.
Keberadaan Pikobar, kata Ridwan Kamil membuat dinamika-dinamika dalam penanganan pandemi Covid-19 dapat terkontrol.
BACA JUGA:Korban Tewas Meledaknya Depo Pertamina Plumpang Bertambah, Dua RW Terkena Dampak
"Dulu saya membayangkan Pikobar ini hanya untuk update data. Di akhir proses, 25 fitur."
Dari update data, orang minta lokasi-lokasi rumah sakit, orang minta dulu rapid test di mana, pendaftaran, sampai ujung-ujungnya bansos, hibah, untuk urusan dampak ekonomi," ucapnya.
"Menurut saya, keputusan itu betul. Gara-gara kita punya Pikobar, tidak banyak dinamika-dinamika yang tidak terkontrol karena semua diatur dalam satu," imbuhnya.
BACA JUGA:Depo Pertamina Plumpang Meledak, 3 Orang Tewas dan Belasan Luka-luka
Belajar dari pandemi
Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa pandemi saat ini sudah sangat terkendali. Perekonomian Jawa Barat terus membaik, dan pembangunan mulai berjalan optimal.
"Hari ini sudah level penormalan ekonomi," ujarnya.
Selama tiga tahun menangani pandemi Covid-19, Kang Emil memetik banyak pelajaran.
BACA JUGA:Tegas! Wapres RI Minta Seluruh Pejabat Setorkan Laporan LHKPN
Pertama, ia siap menghadapi krisis-krisis seperti pandemi karena sudah mendapatkan ilmu dan skema penanganannya.
Pembelajaran kedua, yakni kebersamaan. Menurut Kang Emil, kebersamaan menjadi kunci keberhasilan penanganan pandemi Covid-19.