Dana Aspirasi Naik Rp100 Juta

Kamis 02-01-2014,13:27 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN – Pada APBD 2014 setiap anggota legislatif mendapatkan jatah dana aspirasi cukup fantastis, senilai Rp300 juta. Artinya, ada kenaikan Rp100 juta dari tahun sebelumnya yang hanya Rp200 juta. Angka dana aspirasi terdapat pengecualian bagi wakil rakyat yang masuk banggar (badan anggaran). Per orangnya mendapatkan Rp400 juta. Angka dana aspirasi ini pun berbeda lagi dengan para pimpinan dewan. Kisarannya mencapai Rp500 juta sampai Rp700 juta. Angka-angka tersebut dibenarkan Ketua Fraksi PDIP, Iwan Herlambang. Dia menyebutkan, dana aspirasi untuk anggota mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan daerah lain, dana aspirasi untuk Kuningan masih terbilang kecil. “Kalau daerah lain sih ada yang mencapai Rp500 juta sampai Rp700 juta untuk anggota biasa. Pokoknya variatif. Tapi untuk Kuningan masih berada di angka Rp300 juta, meskipun ada kenaikan,” kata Iwan. Dalam menjelaskan dana aspirasi, sebetulnya uang tersebut tidak dipegang oleh anggota dewan. Iwan menjelaskan, seperti tahun sebelumnya masuk ke program yang ada di SKPD. Para anggota dewan hanya menunjuk lokasi saja, titik mana yang layak dibantu. “Sebetulnya kami tidak memegang uangnya lantas didistribusikan. Itu kan masuk program di DTRCK. Kami hanya menentukan titik lokasi saja,” terang dia. Diakuinya, dalam pengajuan sebetulnya bakal ada Rp100 juta lagi dari bantuan keuangan. Namun setelah mempelajari dasar hukum, semua sepakat untuk menunda bantuan tambahan tersebut. Sehingga total dana yang diistilahkan sebagai dana aspirasi itu hanya Rp300 juta. Ditanya bantuan semen, Iwan mengatakan, sama dengan tahun sebelumnya yang mencapai 300 sak. “Saya dengar kabar pula kalau bantuan semen 300 sak per anggota untuk disalurkan ke masyarakat. Tapi kalau tidak salah tahun lalu juga segitu kok,” ucapnya. Lain halnya dengan biaya nonurusan pada belanja daerah, meski telah dikritisi namun tidak mengalami pengurangan. Angkanya justru bertambah besar hingga mencapai Rp94,2 miliar. Di dalamnya terdapat biaya makan-minum, listrik, pemeliharaan dan lainnya. Total belanja daerah sendiri mencapai Rp1,422 triliun. Terpisah, salah seorang pemerhati sosial politik, Muhajir Affandi SIKom merasa yakin caleg incumbent sulit dikalahkan pada pileg April nanti. Menurutnya caleg incumbent tampaknya bakal kembali mulus menuju kursi parlemen. Pasalnya, mereka sudah memiliki modal cukup besar dalam kampanyenya nanti. Dengan dana aspirasi sebesar itu, mereka yang sudah punya basis massa tinggal memantapkan saja. “Uang Rp 300 juta tinggal disebar ke beberapa titik konstituen saja. Mereka pun bisa dengan mudah meraup suara di titik-titik tersebut. Jadi wajar apabila saya berpendapat caleg incumbent sangat enak,” kata Muhajir. Padahal, mestinya hal tersebut dikritisi oleh para caleg lainnya. Terutama caleg yang baru nongol tanpa ditunjang dana aspirasi dari APBD. Disebutkan, caleg baru jumlahnya jauh lebih banyak dari caleg incumbent yang hanya di bawah 50 orang. Karena total caleg di Kuningan mencapai lebih dari 500 orang. “Pantas saja pembahasan RAPBD 2014 bisa ngebut. Biaya nonurusan juga nyaris tak tersentuh,” sindirnya. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait