BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Banjir di wilayah Kabupaten Bandung kini mulai berkurang sejak tiga infratsruktur pengendali banjir selesai dibangun.
Meski secara resmi baru diresmikan Presiden Joko Widodo, Minggu 5 Maret 2023 sebenarnya infrastruktur penting ini sudah beroperasi sejak lama, bahkan sejak 2021 lalu.
Pertama, kolam retensi Andir yang berada dalam wilayah operasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum berlokasi di Kecamatan Dayeuhkolot.
BACA JUGA:Peringati Hari Jadi ke-541, Kabupaten Cirebon Gelar Event Ini..
Kedua, kolam retensi Cieunteung di Kecamatan Baleendah. Ketiga, sodetan atau floodway Cisangkuy.
Kolam retensi Andir berfungsi sejak pertengahan Desember 2021. Kolam ini seluas 4,85 hektare. Kolam ini didukung lima polder yang dikerjakan bersamaan dengan Kolam Retensi Andir.
Kelima polder, yakni Polder Cipalasari-1 dengan area tangkapan 29,79 hektare dan volume tampungan 1.125 meter kubik.
Polder Cipalasari-2 (area tangkapan 11,79 hektare dan volume 1.125 meter kubik).
BACA JUGA:Jalin Sinergitas, KPPN Cirebon Stakeholder Day
Polder Cijambe Barat 78,20 hektare dan volume 1.125 meter kubik).
Polder Cijambe Timur (58,60 hektare dan volume 1.125 meter kubik). Terakhir Polder Cisangkuy (area tangkapan 7,85 hektare dan volume 450 meter kubik).
Untuk diketahui, Kolam Retensi Andir dan juga lima polder yang dibangun di Kabupaten Bandung tersebut merupakan proyek infrastruktur pengendali banjir di hulu Citarum yang terintegrasi dengan proyek penanganan banjir Bandung selatan lainnya.
Adapun infrastruktur yang telah dibangun di antaranya yaitu Kolam Retensi Cieunteung, Floodway Cisangkuy, polder-polder dan juga Terowongan Nanjung. Tak hanya itu, normalisasi sungai-sungai wilayah hulu Citarum.
BACA JUGA:VERFAK: UJIAN KEBENARAN DATA DUKUNGAN
Dikutip dari akun instagram resmi BBWS Citarum, manfaat dari beroperasinya Kolam Retensi Andir sudah dirasakan langsung oleh warga Kampung Cigoso RW 07 dan RW 13 di Kelurahan Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung.
Jika banjir yang biasanya menggenang setinggi 2,5 meter dan bisa berlangsung selama satu minggu, sekarang lebih cepat surut, menjadi hanya sekitar 50 cm dan waktu surut 6-8 jam.
Sementara itu kolam retensi Cieunteung selain memiliki fungsi yang sama dengan kolam retensi di Andir, juga bisa digunakan warga untuk wisata atau berolahraga.
Warga sekitar bisa memanfaatkan trek joging sepanjang 1.357 meter yang mengelilingi kolam retensi tersebut untuk berlari, senam bahkan memancing ikan di sana.
BACA JUGA:Dua Tahun Vakum, SMPN 1 Kota Cirebon Kembali Gelar Spektrum
Kolam retensi Cieunteng terletak di Baleendah, Kabupaten Bandung memiliki luas genangan mencapai 4,75 hektare yang dapat menampung 190.000 meter kubik air buangan Sungai Citarum.
Tujuan pembangunan kolam retensi yang selesai pada 2018 lalu ini untuk mengurangi waktu genangan air pada area 39 hektare, 1.250 rumah, mereduksi banjir seluas 91 hektare, dan memiliki potensi sebagai area wisata.
Sementara itu sodetan atau floodway Cisangkuy berlokasi di Kecamatan Katapang-Pameungpeuk, memanjang di Sungai Ciranjeng dari Sungai Cisangkuy yang dialirkan ke Sungai Citarum.
Dikutip dari laman resmi KemenPUPR, Sudetan Cisangkuy dapat mengalirkan debit banjir sebesar 215 meter kubik/detik yang semula bermuara ke Dayeuhkolot menjadi bermuara ke Pameungpeuk sehingga mengurangi lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya.
BACA JUGA:Kirab Merah Putih, Wali Kota Azis: Wujud Kecintaan Kepada NKRI
Berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Kementerian PUPR, Floodway Cisangkuy yang merupakan satu sistem dengan normalisasi upstream Citarum, Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung, Terowongan Nanjung, dan peningkatan kapasitas Sungai Citarum akan mengurangi luas genangan seluas 700 hektare. Sehingga total luasan genangan banjir semula 3.461 hektare berkurang menjadi 2.761 hektare.
Seremoni peresmian infrastruktur berlangsung di Kolam Retensi Andir, Kecamatan Baleendah, Minggu 5 Maret 2023.
"Sore hari ini kita akan meresmikan yang namanya kolam retensi untuk mengendalikan banjir," ucap Presiden.
BACA JUGA:TERULANG LAGI! Percobaan Pencurian di Bodesari Cirebon, Kali Ini Toko HP yang Diincar
"Semuanya tahu kalau hujan sudah deras, dulu-dulu, di Bandung dan sekitarnya pasti terjadi banjir," tambah Presiden.
Dalam peresmian tersebut, Presiden melaporkan biaya pembangunan infrastruktur tersebut, yakni Floodway Cisangkuy sebesar Rp632 miliar, Kolam Retensi Cieunteung Rp204 miliar, Kolam Retensi Andir Rp142 miliar, dan Flyover Kopo sebesar Rp288 miliar. (jun)