Oleh sebab itu banyak sekali tempat di Jawa Barat yang menggunakan nama berawalan 'ci' seperti nama Gunung Ciremai.
Selain asal usul nama Gunung Ciremai, wilayahnya sekitarnya memiliki budaya dan adat yang masih terjaga hingga sekarang ini.
Dikutip dari laman ksdae.menlhk.go.id, adat dan budaya yang masih bertahan diantaranya, Seren Taun, Kawin Cai, Babarit, Sedekah Bumi, Pareresan, Hajat Bumi, dan Bongkar Bumi.
Seren Taun
Seren Taun adalah upacara adat panen padi masyarakat desa Cigugur yang dilakukan setiap tahun.
BACA JUGA:Jalan Lingkar Timur Kuningan Jadi Kinclong, Nih Buktinya
Upacara adat Seren Taun biasanya dilakukan pada bulan September setelah panen.
Kawin Cai
Kawin Cai merupakan upacara adat memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk diberikan kesuburan terutama tanah.
Kawin Cai mengandung arti meminta air dan memohon turun hujan untuk mengairi lahan pertanian serta kebutuhan hidup lainnya.
BACA JUGA:Raden Wijaya Pendiri Majapahit Keturunan Raja Sunda dari Kuningan, Sejarah Atau Sekedar Dongeng?
Tradisi Kawin Cai ini, biasanya dilaksakan saat musim-musim kemarau, terutama pada bulan Oktober.
Kawin Cai menyatukan air dari mata air Cikembulan sekitar kolam renang Cibulan, Desa Maniskidul Jalaksana dengan sumber air Balong Dalem dengan berbagai macam prosesi lainnya.
Babarit
Acara adat Babrit merupakan upacara syukuran hasil panen oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Foto-foto di Ciremai Land Glamping Kabupaten Kuningan, Sandiaga Uno: Saya Takjub