CIREBON, RADARCIREBON.COM - Aktivitas galian lahan yang dilakukan di Desa Wanayasa, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, membuat gerah warga sekitar.
Akibat hilir mudik kendaraan besar pengangkut material galian, membuat jalan dan pertanian warga Wanayasa menjadi rusak.
Dengan rusaknya lahan pertanian dan lingkungan tersebut, Warga Desa Wanayasa memasang portal akses keluar masuk kendaraan pengangkut.
Selain itu, sebagai bentuk protes warga terhadap aktivitas galian, mereka memasang spanduk dengan tulisan penolakan terhadap segala bentuk galian.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Barat Perdana Jual Produk Sulfur
"Merusak alam sama saja merusak masa depan generasi muda," bunyi salah satu spanduk.
Yogi, salah satu Warga Wanayasa mengatakan, dirinya bersama warga lain menentang keras adanya galian di desanya.
Menurut Yogi, meskipun pihak perusahaan galian memberikan konpensasi, namun imbas kerusakan dari galian jauh lebih besar dampaknya.
Yogi yang mengaku sebagai perwakilan dari pemuda Wanayasa menegaskan, dirinya bersama rekan pemuda lainnya, sudah sejak dulu menolak adanya aktivitas galian di wilayahnya itu.
Bersama Lembaga kepemudaan desa, Yogi berharap aktivitas galian di Wanayasa segera berhenti dan tidak ada lagi kelanjutan di masa-masa yang akan datang.
"Karang Taruna ingin mencetak sejarah melawan perusak lingkungan," tegas Yogi, Selasa 13 Maret 2023.
Ditambahkan Yogi, meskipun ada iming-iming uang konpensasi dari pengusaha galian, dirinya bersama anggota karang taruna lainnya tetap pada pendirian awal.
"Monolak segala bentuk apapun termasuk konpensasi yang dijanjikan dari aktivitas tambang," tambahnya.