CIREBON, RADARCIREBON.COM - Masih belum adanya kejelasan kapan pengajuan pinjaman pemkot ke Bank BJB sebesar Rp25 miliar, dinilai sebagian kalangan sebagai bentuk kehati-hatian perbankan. Karena perbankan tidak mau gegabah memberikan pinjaman, apalagi nilainya mencapai Rp25 miliar.
Mantan anggota DPRD, Drs Priatmo Adji kepada Radar menilai wajar jika bank BJB belum memberikan pinjaman ke pemkot, karena perbankan punya mekanisme dan tidak sembarangan memberikan kredit, walaupun itu adalah Pemda Kota Cirebon.
Menurut Adji, Bank punya persyaratan-persyaratan tertentu dalam hal pencairan uang dalam bentuk apapun, termasuk didalamnya pinjaman uang tunai yang dipinjam oleh Pemda atau Pemkot.
Justru, kata Adji, Masih lebih enak perorangan yang pinjam dengan sebuah jaminan-jaminan tertentu dalam bentuk tanah atau bangunan. "Bank lebih enak memberikan pinjaman ke perorangan karena barang jaminannya lebih konkrit," tandasnya.
BACA JUGA:Bupati Nina Baru Dilantik, Ternyata Kredit Macet BPR KR Sudah Rp 29 Miliar
BACA JUGA:MIRIS! Bukit di Desa Cipedes Kuningan Mendadak Ambrol, Dua Rumah Terancam Longsor Susulan
Jika Pemkot cirebon yang mengajukan pinjaman, maka dapat dipastikan bahwa jaminan dalam bentuk barang tetap, berupa rumah atau tanah tidak ada, kecuali rumah atau tanah tersebut sudah disetujui DPRD untuk dijual secara aklamasi.
"Yang jadi pertanyaan, pemkot pinjam ke bank bjb sudah sepengetahuan DPRD atau tidak, kalau membaca di media masa justru Pemda tidak memerlukan persetujuan DPRD dengan dalih pinjaman jangka pendek, padahal pinjamannya mencapai Rp25 miliar dan itu bukan angka kecil," tegasnya.
Tanpa adanya jaminan barang tetap tersebut, lanjut Adji, niscaya bank BJB akan mengalami kesulitan-kesulitan lain, seperti butuh jaminan barang tetap lainnya yang fungsinya sama dengan diatas, sehingga Bank dapat dipastikan tidak akan mencairkan uang berapapun jumlahnya.
"Masalah kontraktor akan dibayar dengn bank BJB, dapat saya pastikan tidak mungkin terjadi, karena Bank punya syarat-syarat ketat tertentu terhadap persyaratan pinjam uang di Bank," tandasnya.
BACA JUGA:Diterjang Angin Kencang, 10 Rumah Warga Alami Kerusakan di Kuningan
BACA JUGA:Raperda Inisiatif Disepakati DPRD Kota Cirebon
Jadi kepada para kontraktor, lanjut Adji, saya berharap agar tidak terkena angin surga dalam menghadapi masalah tagihannya, karena niscaya tidak akan bisa cair besuk pagi (akhir bulan Maret ini), bahkan sampai 2 bulan lagi belum tentu bisa cair.
"Tanyakan saja uang untuk kami (kontraktor) kemana ? Suruh bayar, titik," pungkasnya. (abd)
BACA JUGA:Persoalan Banjir Mesti Ditangani Mulai Hulu hingga Hilir