CIREBON, RADARCIREBON.COM – Bank Indonesia saat ini terus memantau peredaran uang di masyarakat, khususnya menjelang lebaran dan tahun politik.
Sebab, setiap kali menjelang hari besar atau pesta demokrasi peredaran uang, biasanya dinodai dengan uang palsu.
BACA JUGA:Soal Imron dan Ayu Disuruh PDI Perjuangan untuk Nyaleg, Ono Surono: Siapa yang Bilang?
Tentu saja, kehadiran uang palsu ditengah-tengah masyarakat sangat merugikan banyak pihak.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Hestu Wibowo mengakui setiap menjelang pemilu berkembang rumors peningkatan uang palsu yang beredar di masyarakat.
Oleh karena itu, untuk mempersempit ruang gerak peredaran uang palsu, BI gencar melakukan sosialisasi tentang ciri ciri uang asli dan uang palsu.
BACA JUGA:Hore! Jalan Poros Ambulu Losari Bakal Diperbaiki Setelah Lebaran
"Kita sosialisasikan terus ke masyarakat," kata Hestu dilansir dari Harian Umum Radar Cirebon, Kamis 13 April 2023.
Secara berkesinambungan Bank Indonesia melakukan edukasi ke masyarakat agar bisa membedakan mana uang yang asli dan mana uang yang palsu.
BACA JUGA:Terkait Kondusifitas Daerah Selama Lebaran 2023, Begini Pesan Sekda Kota Cirebon ke Masyarakat
Dengan tujuan, masyarakat mengetahui dan masyarakat paham, serta bisa membedakan uang asli dan uang palsu.
Bank Indonesia sudah bekerja sama dengan kepolisian melakukan traking terhadap pencetak dan pengedar uang palsu, termasuk mengungkap jaringannya.
Selain itu Bank Indonesia terus sosialisiasi secara masal mulai kepada anak sekolah, pedagang, UKM. (abd)