RADARCIREBON.COM – Semakin lama, bagian otak akan menyusut, aliran darah dapat berkurang, dan beberapa sel saraf mungkin tidak bekerja secara efisien.
Seperti dilansir dari laman Eat This Not That, Selasa 18 April 2023 kesehatan otak begitu penting seiring bertambahnya usia.
Otak yang tajam membuat seseorang mandiri lebih lama saat memasuki babak baru kehidupan.
BACA JUGA:Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Turun Langsung Bebaskan Pilot Susi Air di Papua
"Ini mungkin terdengar klasik, tetapi jika menyangkut kesehatan otak, tidak ada pengganti yang lebih baik dari diet sehat, olahraga, tidur yang cukup, dan mengurangi stres," ungkap Pakar medis, dr Mike Bohl.
Pada kesempatan yang sama, Mike Bohl juga memaparkan lima kebiasaan harian yang buruk bagi otak, di antaranya:
1. Stres
Stres yang terus-menerus dan penyakit medis lainnya dapat berdampak negatif pada otak. Menurut Premier Neurology Center, berada dalam keadaan stres yang konstan akan secara teratur mengaktifkan pusat rasa takut di otak.
Tingkat kortisol akan meningkat secara teratur, yang dapat menyebabkan masalah lain dengan tidur, pencernaan, dan sistem kekebalan.
BACA JUGA:Polres Kuningan Selidiki Penyebab Kematian Nenek Penjual Air Galon yang Tewas Didalam Rumahnya
Stres sebenarnya dapat mengubah struktur otak, membunuh sel-sel baru di otak, dan membuat berisiko lebih besar menderita penyakit mental.
2. Tidak Bersosialisasi
Mempertahankan lingkaran sosial yang baik ternyata sangat penting untuk kesehatan otak. Bersosialisasi membuat otak tajam dan meningkatkan fungsi kognitif.
"Anda bisa bersosialisasi secara langsung seperti berjalan-jalan dengan teman, atau bersosialisasi dengan cara lain, seperti bercakap-cakap dengan anggota keluarga di telepon," tuturnya.
3. Tidak Cukup Tidur
Sangat penting untuk memiliki tidur yang cukup. Tidur berkualitas mampu mengisi ulamg dan memulihkan pikiran. Jika tidak mendapatkan cukup istirahat, seseorang mungkin akan menjadi pelupa, mudah tersinggung, depresi, atau sering jatuh.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Ajak Tiga Perusahaan Besar Eropa untuk Berinvestasi di Indonesia
"Orang dewasa tua cenderung membutuhkan tidur lebih sedikit dibandingkan orang dewasa muda (tujuh hingga delapan jam, bukan tujuh hingga sembilan jam), tetapi itu sama pentingnya," jelas dr Bohl.