INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Kehebohan pasca salat Id di Ponpes Al Zaytun viral ditanggapi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat.
MUI Jabar akhirnya merespons viralnya foto-foto pelaksanaan salat Idulfitri di Ponpes A-Zaytun, Indramayu, tersebut.
MUI menilai, pelaksanaan salat berjamaah tersebut tidak sesuai dengan syariat.
Dikatakan oleh Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar, pelaksanaan salat Id di Ponpes Al Zaytun Indramayu sangat tidak lazim.
Rafani mendorong aparat penegak hukum mencari tahu maksud dan tujuan salat berjamaah viral tersebut.
Beberapa hal yang dinilai tidak biasa dalam pelaksanaan salat tersebut, menurut Rafani, keberadaan seorang wanita di shaf depan, dan posisi dua orang yang ada di dekat imam.
“Jadi gini, itu salat id di Al-Zaytun kemarin kalau mengukur dengan tata cara salat berjemaah jelas di luar ketentuan syariat ya," katanya dilansir dari JPNN.
"Wanita itu dalam ketentuan tidak di posisi depan ya tapi di belakang, itupun harus pakai pembatas,” imbuhnya.
Dia menambahkan, shaf bagi jamaah perempuan di belakang laki-laki, tidak ada kaitannya dengan isu kesetaraan gender.
“Nah, itu bukan soal tidak menghargai wanita tapi itu ketentuan syariat tata cara salat berjemaah,” ujarnya.
Ia menerangkan, jika ada seorang wanita yang salat di saf terdepan, sementara di belakangnya ada jemaah laki-laki hak itu bakal mengganggu kekhusyukan dari salat yang dilaksanakan.
“Secara logika, kalau wanita di depan itu pasti menganggu jemaah di belakang laki-laki, ya bisa dibayangkan mengganggu apa,” ujarnya.
Bukan hanya itu, Ia juga menyoroti keberadaan dua orang di belakang imam seperti yang terekam dalam video saat jemaah Al-Zaytun melakukan salat id pada Sabtu (22/4).
Dalam foto yang beredar di media sosial, ada dua orang yang salat di belakang imam, namun posisinya tak sejajar dengan saf jemaah lain. Imam seolah-olah dikawal saat memimpin salat.
“Saya lihat di video, itu imam seperti diapit pengawal dua orang. Itu enggak ada dari mana contohnya, kan gak ada contohnya salat begitu, Masa imam dikawal, namanya salat kan mau menghadap Allah ya Yang Maha Kuat, Maha Kuasa, kita ini adalah hamba jadi tidak ada lagi pengawalan atau apalah namanya,” jelasnya.