Sementara itu, menanggapi pernyataannya yang viral di medsos itu, Sigit Widodo juga kembali memberikan klarifikasi pada Selasa pagi 25 April 2023. Ia juga menulis beberapa hal, antara lain:
1. Tentang cuitan pertama saya yang menyebut bahwa saya makan dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan, mungkin diartikan bahwa ini hanya satu nasi dan satu ayam. Sedangkan dalam pengertian saya, satu porsi artinya nasi ditambah lauk pauk lainnya. Ini yang kemudian saya detilkan dalam wawancara dengan media.
Kalau ini dianggap sebagai informasi yang menyesatkan, saya mohon maaf kepada semua pihak, termasuk pada RM Hadea.
2. Pemilik RM Hadea telah menyampaikan ada kesalahan karena harga yang seharusnya Rp116.000 dinaikkan oleh karyawannya menjadi Rp155.000. Beliau sudah meminta maaf dan bersedia memberikan refund. Saya sangat mengapresiasi dan menghormati sikap beliau. Sampai sekarang saya belum memberikan nomor rekening untuk refund karena saya ingin bertemu dahulu dengan beliau untuk silaturahmi.
3. Saya mengapresiasi pengelola jalan tol yang mengambil tindakan cepat dan tegas, namun alangkah baiknya jika sanksi hanya berupa teguran dan peringatan tertulis saja bukan berupa penutupan sementara karena pemilik juga sudah mengakui kesalahannya.
4. Meskipun menduduki posisi sebagai Ketua DPP, saya bukan pejabat partai yang identik dengan kekayaan dan kenyamanan.
Kami di PSI tengah berjuang dan hidup sederhana. Kami harus hidup sederhana karena waktu kami terbagi dua, untuk mencari nafkah dan sibuk berorganisasi.
Saya sendiri ditambah dengan kesibukan untuk menyelesaikan disertasi S3.
Nilai mark up Rp39.000 mungkin kecil untuk beberapa orang, namun bernilai untuk orang yang punya uang pas-pasan saat mudik. Untung saja saya bisa membayar saat itu.
Bisa saja saya sedang dalam kondisi tidak membawa uang yang cukup, dan ini bisa terjadi pada pemudik-pemudik lain. Itu yang melatarbelakangi cuitan pertama saya.
Apa yang dilakukan oleh karyawan RM Hadea tetap tidak bisa dibenarkan, apalagi karyawan tersebut tidak memberikan bon.
Perilaku karyawan semacam ini bisa menghancurkan kepercayaan pada UMKM, karena itu harus ada standar operasional seperti daftar harga dan bon pembelian, dan pembeli diperbolehkan membayar sebelum makan.
5. Saya berharap kontroversi ini bisa memberikan pelajaran bagi kita semua. UMKM lokal harus dikembangkan dan diberi kesempatan untuk berjualan di semua rest area jalan tol dengan insentif-insentif khusus agar dapat bersaing dengan brand-brand besar, namun dengan pengawasan dan manajemen yang lebih baik.
6. Untuk yang tidak berkenan dengan cuitan saya, perkenankan saya menyampaikan permohonan maaf, demikian juga pada semua netizen Indonesia yang mungkin dibuat lelah dengan kontroversi cuitan saya. (*)