SERANG, RADARCIREBON.COM - Dampak fenomena alam El Nino mulai terasa di Provinsi Banten.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Banten, tanah persawahan seluas 171 hektare mengalami kekeringan akibat El Nino.
BACA JUGA:Sesaat Lagi Main, Rekor Timnas Indonesia vs Myanmar di SEA Games Masih Unggul
Diketahui, fenomena pemanasan suhu muka laut atau yang disebut El Nino menyebabkan kemarau atau kekeringan tersebut tengah terjadi.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid menyebutkan dari 171 hektare sawah mengalami kekeringan akibat El Nino berada di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Tangerang.
BACA JUGA:Tips Perawatan Sepeda Motor dengan Velg Jari-Jari
“Sampai dengan 3 Mei 2023 di Provinsi Banten untuk komunitas padi yang terkena kekeringan tapi masih ringan pertama di Pandeglang, tepatnya di Kecamatan Bojong ada 100 hektar dengan status ringan, di Kecamatan Cikeusal, Jawilan, Kopo Kabupaten Serang dan di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang,” kata Agus melansir dari Radar Banten, Kamis 4 Mei 2023.
Agus menuturkan, pihaknya sudah menanggani dampak kekeringan pada ratusan sawah itu.
Katanya, ratusan sawah itu hanya mengalami kekeringan ringan saja, tidak sampai mengalami puso atau gagal panen.
BACA JUGA:Koin Kuno 1 Sen Nederland Sch Indie Tahun 1920, Dijual Rp48.000.000
“Kategori ringan ini berati padinya masih hijau, tanahnya tidak belah-belah, dan tanaman yang masih bisa bertahan dua sampai tiga minggu. Alhamdulillah ini masih bisa tanggani dengan bantuan pompa air,” kata Agus.
Walaupun begitu, Agus mengimbau kepada para petani untuk tidak menganggap remeh fenomena El Nino ini.
Para petani diminta untuk memanfaatkan kondisi cuaca saat ini yang masih berada di kemarau basah, sehingga masih terdapat hujan untuk menggarap dan memfungsikan tanah tidur.
BACA JUGA:3 Warga Cirebon Dievakuasi Dari Sudan
“Ayolah kita ya sekarang oke masih dihadapkan dengan sebuah kenyataan bahwa air seperti hujan masih ada."