Menurut Jeje, Husein memiliki kapasitas yang melebihi usianya. Karena itu, Jeje mengaku senang bertemu dan berdiskusi dengannya.
“Senang hati menerimanya, dari hati ke hati, tidak sebagai bupati dan ASN, lebih kepada sama-sama bagaimana memikirkan Pangandaran ke depanya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Jeje mengatakan, bahwa dirinya ingin agar Husein Ali tidak mundur dari PNS dan tetap mengajar di Pangandaran.
“Saya sih ingin Kang Husein tetap di Pangandaran, mengajar dengan baik,” cetusnya.
Jeje mengatakan bahwa seleksi CPNS dilakukan karena kebutuhan tenaga guru yang sangat tinggi.
“Terlebih di SMPN 2 Pangandaran tidak ada guru kesenian,” ucapnya.
Dirinya membeberkan bahwa proses seleksi CPNS cukup panjang, sekitar 15 ribu CPNS disaring sampai 250 orang.
“Tentu diharapkan menghadirkan ASN yang mumpuni,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa, guru yang pensiun di Kabupaten Pangandaran dalam dua tahun terakhir mencapai 500 orang.
“Kekosongan yang baru diisi sebanyak 250 orang, masih kekurangan,” ujarnya.
Di sisi lain, Husein mengatakan dengan jujur bahwa dirinya merasa deg-degan saat bertemu Bupati Jeje.
Perasaan yang sama juga dia rasakan saat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Pak Jeje saya deg-degan, saya tetap enggak nyangka ketemu dua orang hebat di Jabar,” katanya.
Setelah bertemu Bupati, Husein menegaskan bahwa dirinya batal mundur dari PNS. Dia akan tetap menjadi guru.
Namun demikian, dia belum memastikan apakah akan tetap mengajar di Pangandaran atau tidak.