Militan Afghanistan Juga Ledakkan Bus

Rabu 22-12-2010,07:15 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KABUL - Serangan kelompok pemberontak Afghanistan kembali menarget fasilitas militer. Empat pria bersenjata menyerang pusat rekrutmen tentara di Afghanistan Utara Minggu pagi (19/12) yang menewaskan lima orang tentara. Militan juga menyerang sebuah bus yang dipenuhi tentara di Kabul. Empat orang terluka. Dalam serangan di Provinsi Kunduz, Afghanistan Utara, militan bersenjata merangsek ke area pusat rekrutmen militer saat pagi masih gelap. Wakil Gubernur Kunduz Hamdullah Danishi mengatakan, salah seorang militan berhasil meledakkan bom yang sudah terpasang di tubuhnya. Ledakan tersebut memecahkan kaca jendela sejumlah rumah di sekitar pusat rekrutmen. Sementara itu, rentetan tembakan terus terdengar dari sekitar lokasi ledakan. Korban tewas terdiri atas tiga tentara Afghanistan dan dua anggota polisi. Danishi melanjutkan, tiga orang militan tewas dalam serangan pertama. Namun, satu orang lainnya dilaporkan hidup dan terus membalas tembakan dari militer pemerintah. Dari Kabul dilaporkan, kelompok pemberontak menyerang sebuah bus berisi tentara Afghanistan yang akan berangkat bertugas pada pagi hari. Mereka diserang di Jalan Jalalabad, sekitar tujuh kilometer dari pusat Kota Kabul. Penembakan berawal sekitar pukul 08.00 dan terus berlanjut sekitar satu setengah jam. Gambar dari Associated Press Television memperlihatkan, sejumlah polisi berlarian naik turun pinggiran jalan tol untuk membalas serangan kelompok militan. Zabiullah Mujahid mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. ”Tujuan serangan kami untuk memberikan pembelajaran moral kepada para tentara. Serangan hari ini mengguncang hati mereka yang ingin direkrut sebagai tentara,” begitu rilis resminya. Seorang saksi membenarkan bahwa kelompok pria bersenjata menyerang bus tersebut saat bergerak menuju Jalan Jalalabad. Tidak ada laporan korban tewas dalam serangan itu. Meski demikian, Jenderal Mohammad Zahir Azimi, juru bicara Kementerian Pertahanan, menyatakan bahwa empat orang di dalam bus terluka. Di selatan Afghanistan, seorang pegawai NATO dilaporkan tewas dalam sebuah serangan bom. Namun, pasukan koalisi internasional tidak memberikan keterangan lengkap tentang identitas korban. Presiden Hamid Karzai mengutuk terjadinya serangan tersebut. Dia menyebut tindakan itu kriminal dan pelakunya musuh rakyat Afghanistan. Meski kebanyakan pertempuran terjadi di selatan Afghanistan, kekerasan lainnya juga semakin meluas di wilayah lain, termasuk di utara. Pemerintah Obama merilis hasil kajian pencapaian target keamanan di Afghanistan Kamis (16/12). Laporan tersebut menyatakan akan melanjutkan perang dan peningkatan status keamanan terus dikaji. Pasukan keamanan Afghanistan, yang harus mengambil alih kendali keamanan jika pasukan internasional ditarik, terus menjadi target serangan. (cak/c6/dos)

Tags :
Kategori :

Terkait