Penerbangan Perdana Kertajati-Malaysia, Dorong Pemulihan Pariwisata Jawa Barat

Jumat 19-05-2023,13:30 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

"(Okupansi) ini sudah bagus untuk penerbangan pertama. Ke depan, kami berharap bisa 80 persen," ucap Direktur Utama AirAsia Malaysia, Riad Asmat.

BACA JUGA:Bukan Orang Ketiga dan Hijrah, Ternyata Ini Alasan Desta Cerai dengan Natsha Rizki

BACA JUGA:Penerapan Face Recognition di Daop 3 Cirebon, Boarding Kini Cukup Pindai Wajah

Riad melanjutkan, pihaknya akan meningkatkan frekuensi penerbangan apabila permintaan masyarakat naik.

“Mungkin bisa tiga sampai empat kali seminggu. Kami juga sebetulnya ingin ini jadi daily flight," jelasnya. 

Direktur Utama PT BIJB Muhammad Singgih merasa bersyukur akhirnya Bandara Kertajati kini bisa melakukan penerbangan internasional.

Setelah dibuka pada 2018, kegiatan penerbangan di Bandara Kertajati sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19.

“Terima kasih pada AirAsia yang berkenan membuka penerbangan internasional pertama kali secara rutin," ucapnya.

Bandara Internasional Kertajati adalah bandara terbesar kedua di Indonesia, dan berfungsi sebagai penghubung utama para wisatawan ke Bandung Raya, Cirebon dan sekitarnya, Provinsi Jawa Barat, serta sebagian Jawa Tengah. 

Bandara ini berpotensi memangkas waktu perjalanan. Warga Cirebon dan sekitarnya yang ingin pergi ke Malaysia tidak lagi perlu menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang memakan waktu sekitar empat jam perjalanan.

Kini hanya perlu menuju Bandara Kertajati yang berjarak sekitar 45 menit dari pusat kota Cirebon. Selain waktu, ini juga tentu dapat mengurangi biaya perjalanan.

Dengan adanya rute Kertajati-Kuala Lumpur, segenap pemangku kepentingan berharap hal ini dapat membantu perekonomian Jawa Barat melalui sektor pariwisata.

Head of Government Relations Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi, mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan konektivitas di Indonesia dengan destinasi-destinasi domestik, tapi dengan sumber pasar internasional.

Menurutnya, Indonesia adalah pasar potensial untuk wisatawan Malaysia.

"Menurut BPS, pengunjung Jawa Barat kebanyakan warga negara Malaysia," ungkapnya. Badan Pusat Statistik mencatat, hingga Maret 2023, sekitar 15 persen dari 809 ribu wisatawan ke Indonesia berasal dari Malaysia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar, menyampaikan, pihaknya sudah menunggu-tunggu adanya penerbangan internasional.

Kategori :