CIREBON, RADARCIREBON.COM -Sebagai Rumah Sakit Pendidikan, RSUD Waled tidak hanya mengembangkan fungsi pada pelayanan tetapi juga pendidikan dan juga penelitian.
Terbaru, RSUD yang dipimpin dr M Luthfi SpPD KHOM FINASIM MMRS itu, menyelenggarakan kuliah pakar, Rabu (16/5).
Adapun peserta kuliah pakar ini selain dari tenaga medis di RSUD Waled, juga para dokter yang berdinas di Puskesmas di Wilayah Timur Kabupaten Cirebon serta peserta pendidikan dokter di RSUD Waled dari Fakultas Kedokteran (FK) UGJ.
Direktur RSUD Waled, dr M Luthfi SpPD KHOM FINASIM MMRS mengatakan, RSUD Waled sebagai rumah sakit tipe B tidak hanya mengembangkan fungsi pelayanan tapi juga pendidikan dan juga penelitian.
Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran UGJ menyelenggarakan kuliah pakar. “Dalam kuliah pakar kali ini mengangkat topik penyakit tropik dan infeksi,” ujar Luthfi.
BACA JUGA:Penerbangan Perdana Kertajati-Malaysia, Dorong Pemulihan Pariwisata Jawa Barat
BACA JUGA:7 Desa Wisata Terindah di Jawa Barat, Masuk Unggulan Indonesia, Ada dari Cirebon dan Majalengka
Dijelaskannya, kuliah pakar ini sebagai refresing keilmuan para tenaga medis khususnya para dokter. “Kita membahas penyaki-penyakit infeksi. Tujuannya adalah kegiatan refresing keilmuan baik kepada civitas hospitalia di lingkungan RSUD Waled, termasuk bagi dokter-dokter maupun peserta pendidikan dokter di RSUD Waled dari FK UGJ dan juga untuk dokter-dokter Puskesmas di Wilayah Timur Cirebon,” ungkapnya.
Untuk kualih pakar kali ini, tampil sebagai pembicara adalah Prof dr M Hussein Gasem SpPD-KPTI PhD dengan tema Perkembangan Terkini Diagnosis dan Tatalaksana Leptospirosis. Sedangkan pemateri lainnya adalah Prof Dr dr Winarto DMM SpMK SpM(K) dengan tema Mekanisme Resistensi Anti Tuberculosis pada Mycobacterium Tuberculosis. “Rencananya kualiah pakar ini akan rutin digelar setiap tiga bulan sekali,” ujarnya.
Demi meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, kata Luthfi, RSUD Waled juga tengah melakukan pengembangan elektronik medical record. “Kehadiran elektronik medical record ini diharapkan dapat mempercepat proses pelayanan khususnya di instalasi di rawat jalan,” tuturnya.
Selain elektronik medical record, pihaknya juga mengembangkan telekonsultasi dan elektronik disposisi. “Dengan reformasi birokrasi digitalitasi adminitrasi pemerintahan ini mudah-mudahan bermanfaat dalam proses birokrasi atau pelayanan yang ada di RSUD Waled,” harapnya.
BACA JUGA:Pungli Berdalih Uang Keamanan, Petugas Keamanan Pasar Celangcang Dibekuk
BACA JUGA:TIDAK ADA DARI KUNINGAN, 35 Desa Wisata di Jawa Barat yang Raih Anugerah ADWI 2023
Selain itu, lanjut Luthfi, RSUD Waled juga melakukan pengembangan dalam sistem kesehatan akademik.
“Kami bekerjasama dengan FK UGJ dan FK Unpad. Untuk selanjutnya pendidikan ini khususnya untuk pendidikan spesialis dan sub spesialis FK Unpad ini akan menempatkan peserta didiknya di RSUD Waled akan mempercepat dokter spesialis maupun dokter sub spesialis,” ungkapnya. (den)
BACA JUGA:Makna Prosesi Cuci Kaki Para Biksu Thudong di Kota Cirebon
BACA JUGA:Razia Ditiadakan, Polri Bentuk Tim Khusus untuk Menindak Pelanggaran Berpotensi Fatalitas Tinggi