BUKAN INSPIRASI, Panji Gumilang Justru Ingin Mengoreksi Gontor Lewat Al Zaytun, Trauma Kekerasan?

Jumat 26-05-2023,04:30 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

RADARCIREBON.COM - Jawaban Syekh Panji Gumilang membuat Dahlan Iskan terkejut ketika bertanya soal inspirasinya membangun Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu.

Bukan menjadikan Pondok Pesantren Modern Gontor sebagai inspirasi dan mencontoh model pendidikan di sana yang dianggap unggul, Panji Gumilang justru berniat mengoreksi.

Syekh Panji belajar di Gontor selama 6 tahun. Dia lulus tahun 1966. Kenangan yang paling membekas pimpinan Al Zaytun selama di Gontor ternyata soal hukuman.

Menurut Panji, hukuman di Gontor terhadap santri yang melanggar, di masa itu, sangat keras. Para santri bahkan menerima hukuman fisik.

Gara-gara kenangan tentang kekerasan di Gontor, Panji Gumilang sampai bertekad membangun Al Zaytun dengan landasan kedamaian.

Dia tidak mau ada kekerasan di Al Zaytun. Maka, ketika ditanya Dahlan Iskan soal motivasinya dulu ketika mendirikan Al Zaytun, jawabannya sungguh tak terduga.

"Saya ini justru ingin mengoreksi Gontor," kata Panji Gumilang dikutip dari Catatan Harian Dahlan yang diterbitkan Disway.id.

BACA JUGA:Siagakan Alutsista, Yon Arhanud 14 PWY Cirebon Lindungi Bandar Udara Cakrabuana dari Serangan Musuh

BACA JUGA:Masya Allah! Lakukan Ibadah Haji dengan Naik Motor, Pasutri ini 'Hanya' Menghabiskan Biaya Segini, Auto Kagum

Gontor memang menerapkan disiplin yang sangat keras terhadap para santri. Di masa itu, santri yang tidak menggunakan bahasa Arab atau Inggris, akan dihukum.

Apalagi yang melakukan pelanggaran keras seperti mengambil barang milik santri lain. Sudah barang tentu akan mendapatkan sanksi yang sangat berat.

Kenangan tentang kekerasan itu sampai membekas di benak Panji Gumilang. Maka, ketika mendirikan Al Zaytun, dia menekankan, tidak boleh ada kekerasan.

"Di Al-Zaitun damai sekali," ujarnya.

Bukan hanya soal kekerasan, soal makanan juga menjadi kenangan yang tidak bisa dilupakan Panji Gumilang ketika belajar di Gontor.

Menurut dia, pada tahun 60-an di Gontor, para santri tidak mendapatkan makanan yang cukup. Pembagian makanan pun sangat ketat.

Kategori :