RADARCIREBON.COM - Pernahkan Sahabat SUKA mengalami pertumbuhan gigi geraham yang terasa sakit? Bisa jadi itu gigi impaksi. Mari kita mengenal apa itu gigi impaksi.
Normalnya, orang dewasa memiliki 32 gigi termasuk 4 gigi bungsu. Gigi geraham bungsu atau gigi geraham ketiga biasanya tumbuh saat seseorang berusia antara 17 tahun sampai awal 20-an tahun.
Pada banyak orang, gigi bungsu ini tidak dapat tumbuh secara normal, baik karena terjebak di bawah gusi atau hanya sebagian permukaan gigi yang mampu menembus gusi.
Kondisi inilah yang disebut impaksi gigi. Impaksi gigi cukup umum terjadi dan sering tidak disertai rasa sakit. Namun banyak juga yang merasakan nyeri jika gigi bungsu tumbuh miring atau tidak muncul dari permukaan gusi.
BACA JUGA:SHELL bLU cRU Yamaha Enduro Challenge 2023 Digelar Di Yogyakarta Tanggal 27-28 Mei
BACA JUGA:VIRAL DI MEDSOS, Ayah dan Anak Kompak Rudapaksa Karyawan Toko di Kota Cirebon
Penyebab Impaksi Gigi
Impaksi gigi bisa terjadi karena berbagai alasan berikut:
1. Rahang terlalu kecil sehingga tidak ada cukup ruang untuk gigi tumbuh.
2. Gigi menjadi bengkok atau miring ketika berusaha tumbuh.
3. Gigi sudah tumbuh dalam posisi yang tidak beraturan, sehingga menghalangi gigi bungsu.
Apa akibat gigi impaksi ?
Gigi impaksi adalah sumber potensial yang terus menerus dikeluhan pada pasien, sejak gigi mulai erupsi. Keluhan yang sering dirasakan adalah rasa sakit, tidak dapat membuka mulut dan pembengkakan yang terjadi disekeliling gusi (gingiva).
Gigi impaksi juga mempengaruhi estetis, gangguan pengunyahan, kesulitan bicara, mengganggu aktifitas sehari-hari dan dapat juga menyebabkan infeksi.
Frekuensi kejadian gigi impaksi secara berurutan paling tinggi pada geraham ketiga rahang bawah, geraham ketiga rahang atas, kaninus (taring) rahang atas, premolar rahang bawah, kaninus rahang bawah, premolar rahang atas, dan insisif rahang atas.
BACA JUGA:AMBISI Al Zaytun Kuasai Lautan, Luncurkan 90 Kapal Ukuran Besar ke Perbatasan Australia
Gejala dan Cara Mengatasi Impaksi Gigi
Gigi terpendam atau hanya tumbuh sebagian dapat menyebabkan sisa makanan tersangkut. Selain itu, bakteri juga lebih mudah masuk sehingga menyebabkan rasa nyeri dan bengkak pada gusi. Posisi gigi terpendam yang ada di belakang menjadikannya sulit dijangkau oleh sikat gigi.
Sisa makanan yang terselip di area tersebut, jika tidak dibersihkan, dapat memicu perikoronitis. Perikoronitis merupakan kondisi meradangnya jaringan gusi di sekitar gigi. Gangguan yang dapat muncul akibat impaksi gigi ini dapat menimbulkan gejala berupa gusi bengkak, dan bau mulut. Gejala impaksi gigi lainnya meliputi:
• Gigi hanya muncul sedikit di permukaan gusi.
• Nyeri pada rahang.
• Sakit kepala berkepanjangan.
• Gusi bengkak dan kemerahan di sekitar gigi terpendam.
• Kesulitan membuka mulut.
• Kelenjar leher membengkak.
• Sakit gigi saat menggigit, terutama di bagian yang mengalami impaksi gigi.