TERUNGKAP, Ada 9 Perbedaan Pendidikan di Mahad Al Zaytun Indramayu, Oh Ternyata…

Selasa 30-05-2023,13:58 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Al Zaytun mempunyai sarana pengembangan Seni dan Budaya Indonesia dari Merauke sampai Sabang yang terus dikembangkan dan dijaga kelestariannya. 

Budaya Melayu nan elok juga dibudayakan dalam keseharian di Al Zaytun agar tetap lestari di dunia. 

Begitu pula dengan Bahasa Sansekerta yang banyak digunakan untuk nama tempat. Seperti Stadion Palagan Agung, Lapangan Sepak Bola Medan Satria Wiratama, Danau Tirta Kencana, dan Taman Puspa Kencana. 

Menjaga budaya leluhur adalah pesan moral yang tinggi untuk para santri.

BACA JUGA:Perlakuan Desta Selama 10 Tahun Menikah Dibocorkan Natasha Rizki, Begini Kalimatnya

7. Disiplin Larangan Merokok

Al Zaytun dikenal sangat disiplin dan tegas dalam menegakkan larangan merokok. Larangan itu berlaku bagi seluruh civitasnya termasuk pada para tamu yang datang.

Di dalam kampusnya terpasang sebuah slogan, "Merokok adalah Jembatan Emas Menuju Narkoba". Jangankan narkoba, rokok pun dianggap sebagai barang haram di kampus ini.

8. Prinsip Kemanusiaan

Al Zaytun mempunyai prinsip kemanusiaan yang tinggi. Hal ini selaras dengan tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Ma'had Al Zaytun Pusat Pendidikan dan Pengembangan Budaya Toleransi serta Pengembangan Budaya Perdamaian,” tulisnya.

BACA JUGA:WOW! Di Lapangan Kebumen Cirebon akan Dibangun Replika Paksi Naga Liman, Jadi Begini Ceritanya

Para santri belajar untuk hidup bersama dalam zona damai dan harmoni.

9. Karya Agung Panji Gumilang

Al Zaytun adalah masterpiece (Karya Agung). Mimpi besar seorang Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang yang menjadi kenyataan. Syekh sekaligus bertindak sebagai masster designer of Al Zaytun. 

Karya besarnya layak dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Bahkan menginspirasi semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (*)

Kategori :