Padi masih akan tetap ditanam. Sebagian hasilnya untuk disumbangkan dalam berbagai momen kepada seluruh umat.
Misal dalam bentuk harokah ramadhan, zakat dan harokah qurban, melengkapi daging. Sebagian lagi akan dijual ke luar.
Melalui pertanaian, maka akan bisa menyumbang sebagai gaji karyawan dan seluruh civitas mahad.
Perkebunan pisang Al Zaytun telah menghasilkan panen yang melimpah. Dari sebatang pohon bisa berbuah seberat 29-30 kilogram.
Secara kualitas harga pisang dua kali lipat dari harga padi. Sedangkan secara kuantitas dari luas lahan yang sama, jika ditanam padi akan menghasilkan 5 ton, bila ditanam pisang bisa mencapai 20 ton.
Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, juga dibudidayakan ikan. Lele dan patin diternak dengan metode bioflok.
Setelah udang dan turunannya seperti lobster, ke depannya akan dipersiapkan juga budidaya ikan perairan laut dalam, seperti ikan tuna.
Penataan ulang seluruh lahan Al Zaytun dilakukan dengan mengatur ulang pepohonan agar tertata rapi.
BACA JUGA:LONG WEEKEND Seru di Cirebon, 4 Pilihan Wisata di Jl Siliwangi, Bisa Jalan Kaki
Pohon-pohon yang tidak beraturan tidak ditebang akan tetapi dipindahkan menggunakan alat modern "big john".
Peningkatan kesejahteraan diupayakan dengan memaksimalkan pertanian-peternakan menggunakan scientific method.
Yakni memperbaiki pengolahan lahan, pembibitan, pengairan, pemupukan, perawatan dan tindakan pascpanen.
Di Al Zaytun semua berpotensi untuk dimanfaatkan. Semua limbah pertanian dan peternakan digunakan untuk industri pupuk organik yang diproses dengan mesin sendiri.
BACA JUGA:LONG WEEKEND TIBA! Ini 4 Tempat Wisata Cirebon yang Gratis, Bisa Kasih Makan Rusa
Limbah plastik, kayu, dan besi tidak ada yang terbuang sia-sia. Di tempat ini pembangunan berjalan terus, oleh karena itu limbah akan terus ada.