Menurut Panji, Indonesia bisa mendamaikan Israel dan Palestina saat menjadi tuan rumah helatan Piala Dunia U-20 kemarin.
BACA JUGA:EKSLUSIF: Jawaban Syekh Panji Gumilang Soal Tuduhan NII di Al Zaytun: Ucapkan Saja Dadah
Namun, karena adanya reaksi penolakan, FIFA akhirnya mencopot Indonesia sebagai tuan rumah dan memindahkan ke Argentina.
"Seharusnya pemain bolanya bermain di lapangan, para politiknya (Indonesia-Israel) berpolitik di meja," sebutnya.
Imbas dari penolakan tersebut, Indonesia menjadi pemberitaan besar salah satu media yang ada di Israel.
Dalam pemberitaan media tersebut menyebutkan, Indonesia sebagai negara yang 'terbelakang' karena tidak mengizinkan Israel bermain.
BACA JUGA:Pembuat Replika Paksi Naga Liman: Kalau Tidak Setuju, Setelah Selesai Dibongkar, Monggo
Mendengar hal tersebut, Syekh Panji tidak setuju Indonesia disebut sebagai 'negara terbelakang'.
"Saya tidak setuju Indonesia disebut negara terbelakang, yang ada mereka (yang menolak) telat mikir," sebutnya.
Lebih jauh Sykeh Panji Gumilang memberikan gambaran tentang pusat perkembangan dunia saat ini berada.
Menurut pandangannya, pusat perkembangan dunia saat ini terpusat di Yerusalem, bukan di negara Eropa.
BACA JUGA:Datangi Pameran di Korea, Sekda Hilmy Bangga Ketemu Industri Olahan Pangan dari Cirebon
"Yerusalem goncang, dunia geger," tegasnya.
Oleh sebab itu, Syekh Panji menyarankan, pemerintah Indonesia melalui mekanisme pemerintahan, untuk segera membuka diri dengan Israel supaya ada hubungan diplomatik.
"Jika saya ada kesempatan untuk berbicara di Israel, saya akan lakukan, tetapi mungkin atas nama pribadi bukan atas nama Indonesia," imbuhnya.