Ketika Selimut Melilit Bumi, Apakah Ini Tanda tanda Kiamat?

Kamis 08-06-2023,12:58 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Mereka yang hanya menyumbang sedikit emisi karbon global terancam musnah akibat kenaikan air laut. Sebagai bentuk tanggung jawab, apa yang harus dilakukan negara-negara kaya? 

“Cuci tangan,” ungkap J Timmon Roberts dan Bradley C Parks dalam buku A Climate of Injustice: Global Inequality, North-South Politics, and Climate Policy (2007).

Dia menjelaskan setiap forum iklim dunia, negara kaya selalu tak tahu malu. Jangankan bertanggung jawab, mereka justru ingin melimpahkan perbaikan iklim kepada negara-negara lain.

Mereka, katanya, ingin ada kesetaraan tanggung jawab untuk menanggulangi kiamat iklim. Mereka tidak mau kalau bertanggung jawabnya lebih besar ketimbang negara lain.

BACA JUGA:WAH! Connie Rahakundini Bakrie ‘Tantang’ Syekh Panji Gumilang Bangun Kapal Perang: Saya Berharap…

Kebijakan ini jelas tidak adil. Negara-negara miskin sebagai kelompok paling rentan harus menyumbang dan berkontribusi yang sama atau lebih dengan mereka yang menjadi biang kerok perubahan iklim. (*)

Kategori :