INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang, kerap dikaitkan dengan isu Negara Islam Indonesia (NII) hingga beragam tudingan lain termasuk soal ajaran yang sesat.
Beberapa waktu lalu, jurnalis radarcirebon.com mewawancarai Syekh Panji Gumilang di Mahad Al Zaytun. Satu per satu tudingan tersebut ditanyakan dan dijawab.
Syekh Al Zaytun dengan tenang menjawab satu per satu apa yang kerap dituduhkan kepada dirinya maupun pondon pesantren di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
Ini memang bukan pertama kalinya Syekh Panji Gumilang menanggapi isu soal NII dan tudingan lainnya. Secara umum, syekh sebenarnya tidak mau pusing-pusing menanggapi.
BACA JUGA:Ketua Umum PSSI Erick Thohir Teken Kontrak dengan Bundesliga, Nih Fokus Utama Kerja Samanya
Baginya, tuduhan tersebut cukup dijawab dengan karya yang dibuat. Tanpa harus direspons berlebihan.
Simak wawancara Adun Sastra dengan Syekh Panji Gumilang berikut ini:
1. Soal isu NII di Mahad Al Zaytun dan keterlibatan syekh, bagaimana menanggapi ini?
“Kalau yang diisukan (NII) itu, tentunya tidak bakal menanamkan nilai-nilai Pancasila ke masyarakatnya. Yakni masyarakat pendidikan,” kata Syekh Panji Gumilang.
BACA JUGA:Akan Teliti Pondok Pesantren Al Zaytun, Inilah 10 Kriteria Aliran Sesat Menurut MUI
Menurut Syekh Al Zaytun, tudingan NII itu disampaikan oleh orang yang bicara semaunya dan tidak didasari oleh fakta maupun bukti-bukti.
Karena tuduhan tersebut tanpa bukti, sehingga tidak perlu direspons berlebihan.
2. Respons terhadap orang-orang yang terus menerus menuduh NII baik kepada Syekh Panji Gumilang maupun Mahad Al Zaytun?
Syekh kembali menegaskan bahwa tuduhan tanpa bukti dan dari orang-orang tersebut tidak perlu direspons berlebihan.
BACA JUGA:WASPADA! 5 Efek El Nino yang Mempengaruhi Dunia Pertanian