
Bahkan banyak orang yang dikatakan berilmu agama yang tinggi dan menimba ilmu jauh di luar negeri, belum bersih hatinya.
Mereka ikut-ikutan menghujat, mencaci maki. Hatinya penuh kedengkian, hasad-hasud, kotor hati dan pemikirannya.
Memang Ini sesuai dengan Alquran Surat Al-Hajj ayat 46, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada”.
BACA JUGA:Kelompok Pengendara Sepeda Motor Bawa Senjata Tajam, Lalu Tawuran di Jalur Pantura Indramayu
Di sini, menurut M Iqbal, peran media masa seharusnya mendidik. Bila menyebarkan sebuah berita harus disaring atau terlebih dahulu mengecek langsung ke sumber yang kredibel. Jangan sampai justru ikut-ikutan menyebarluaskan berita bohong.
Adapun, bagi peliput berita, seharusnyalah menghubungi terlebih dahulu. Bisa lewat telepon ataupun mengirim surat resmi.
Namun, tegas M Iqbal, seseorang atau media masa ingin mengenal dan memahami Ponpes Al Zaytun bila hatinya harus terbuka. Jangan sudah tertanam rasa kebencian, hati dan pikiran yang kotor.
Jika seperti itu, tambahnya, maka tetap tidak bisa menerimanya. Walaupun pihak Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang sudah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya.
BACA JUGA:Final Liga Champions Inter Milan vs Manchester City: Inzaghi Intruksikan Hal Ini Kepada Para Pemain
Namun jika di hati dan pikiran mereka tetap tidak puas, penuh kedengkian dan fitnah yang keji, tetap sulit menerima kebenaran.
“Bahkan akan semakin jadi memberitakan dan mengorek-ngorek keburukan pimpinan pendidikan tersebut. Yang akhirnya akan berdampak buruk pada kelangsungan belajar mengajar pada institusi pendidikan itu,” tegasnya.
Banyak sekali, ungkap M Iqbal, tamu-tamu Al Zaytun. Baik dari umat Islam, dari agama lain dan masyarakat umum. Mereka banyak yang terbuka dan bersih hatinya. Karena itu mereka menerima penjelasan dengan terbuka.
“Hati yang bersih adalah yang terbebas dari segala penyakit hati. Hati yang bersih dapat membuat amal ibadah yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah SWT,” sebut M Iqbal.
BACA JUGA:Pondok Pesantren Al Zaytun Dituduh Berafiliasi dengan NII, Panji Gumilang: Tuduhan Itu Tanpa Bukti
“Bismillah semoga kita semua termasuk hamba-Nya yang selalu menjaga hatinya pada tujuan yang positif. Menjadi hamba yang tetap istiqomah dalam membangun peradaban yang mulia ini,” pungkasnya. (*)