UAS kemudian menjelaskan lebih rinci. bahwa manusia dipengaruhi oleh tiga faktor di dalam kehidupannya.
Hati manusia dipengaruhi oleh bisikan dari malaikat, bisikan setan, dan bisikan dari hari itu sendiri.
BACA JUGA:Polisi Bongkar Kasus Perdagangan Orang di Cirebon, Begini Modus yang Digunakan Pelaku
Bisikan dari malaikat disebut 'ilham', bisikan setan disebut 'Waswasah' sedangkan bisikan dari hati disebut 'khathara' atau khawatir.
"Khawatir itu artinya lintasan. Lintasan-lintasan dalam hati," ujarnya.
Lantas, bagaimana cara membedakannya bahwa yang diterima oleh manusia itu adalah bisikan dari malaikat, bisikat setan atau bisikan dari hati itu sendiri?
Menurut UAS, cara kerja setan itu hanya mengipas-ngipasi suasana. Ulama lulusan Al Azhar itu menngibaratkan api di yang membakar ilalang kering.
"Ini ilalang kering, jerami, setan tidak bisa memunculkan api, setengah mati setan menunggu api, tidak bisa. Tapi begitu ada api kecil, nah itu kerjanya setan itu mengipas saja. Setelah ada api kecil, nah baru dikipas sama setan," ungkapnya.
Nah, menurut UAS, api kecil itulah yang dinamakan khawatir. Yang membesarkannya itulah waswasah atau bisikan setan.
"Makanya, begitu ada lintasan sedikit, langsung tutup," kata UAS.
Bagaimana menutupnya? Yaitu dengan beristighfar menyebut nama Allah, mengucapkan kalimat tauhid dan berselawat kepada Nabi Muhammad.
UAS juga menjelaskan, agar hati manusia tidak dimasuki bisikan setan, maka jalan satu-satunya adalah berserah diri dan menghambakan diri kepada Allah.
BACA JUGA:Personalisasi Tampilan Mobil Mitsubishi Motors Kesayangan Anda dengan Genuine Accessories