INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menepati janjinya. Untuk melakukan penelitian di Ma’had Al Zaytun, Kabupaten Indramayu.
Wadah berkumpulnya para ulama, zuama dan cendekiawan muslim itu menerjunkan tim peneliti. Berjumlah 5 orang. Diketuai oleh Prof Drs H Firdaus Syam MA PhD.
Empat lainnya yaitu Dr Khaeran Muhammad Arif MA MEd, Dr Teten R Qomaruddin MA, KH Aang Asyari Lc MSi dan M Nashih Nasrullah Lc MA.
Mereka ditugaskan untuk melaksanakan penelitian dan wawancara dengan AR Panji Gumilang dan pihak terkait Mahad Al Zaytun yang berlokasi di Blok Sandrem, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar.
Selama tiga hari, Rabu-Jumat, 21 sampai dengan 26 Juni 2023, tim peneliti juga diagendakan mengadakan pertemuan dengan banyak pihak.
Hal itu dibenarkan sekretaris MUI Kabupaten Indramayu, H Harto Prayitno SAg SH MH kepada radarcirebon.com, Selasa (20/6).
Ia menyebutkan, selain ke Mahad Al Zaytun, tim peneliti bentukan Dewan Pimpinan MUI Pusat berencana mengadakan pertemuan dengan MUI serta Ormas Islam di Kabupaten Indramayu pada Kamis, (21/6). Tempatnya di Islamic Center Syekh Abdul Manan Indramayu.
Di hari yang sama, Tim Peneliti juga dijadwalkan bertemu dengan Ketua PWNU Jabar beserta Tim Batsul Masail NU Jabar. Lalu di hari berikutnya atau Jumat (22/6) mengadakan pertemuan dengan Kapolres Indramayu.
BACA JUGA:Ajaran Pangeran Madrais Dedengkot Sunda Wiwitan dari Kuningan, Pencetus Agama Djawa Sunda
“Jadi selain tim investigasi dari Pemprov Jabar, MUI Pusat juga turun. Ada beberapa agenda yang dijadwalkan disini. Diantaranya bertemu dengan MUI dan Ormas Islam disini, ketua PWNU Jabar dan Tim Batsul Masail sama silaturahmi dengan Kapolres Indramayu,” terang dia.
Sebelumnya, sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar mengatakan, tim bentukan MUI Pusat telah mengirimkan surat kepada pimpinan Ponpes Al Zaytun sejak bulan lalu.
Surat tersebut berisi permintaan konfirmasi dari pimpinan ponpes tersebut terkait dugaan adanya ajaran sesat.
Tim yang terdiri dari MUI Provinsi Jabar dan Kabupaten Indramayu, juga telah mengumpulkan data mengenai Ponpes Al Zaytun.
BACA JUGA:Penjelasan PPK Dinkes Cirebon Soal Pengadaan Antropometri yang Heboh Itu, Simak!