Untuk keperluan penerimaan santri baru, panitia sudah menyiapkan segala hal, mulai teknis, logistik dan seluruh hal. Berikut sistem informasi yang digunakan.
Seperti diketahui, Mahad Al Zaytun sedang menghadapi persoalan cukup pelik. Baik dari sisi fitnah dan ujaran kebencian yang tidak berdasar. Hingga kontroversi dari apa yang terjadi di dalam kampus serta pernyataan dari Syekh Panji Gumilang.
Sehingga rangkaian kontroversi itu, menyebabkan reaksi dari masyarakat. Baik berupa aksi demo hingga respons di berbagai media sosial.
Untuk menyelesaikan itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat akan melakukan serangkaian investigasi terhitung Kamis-Jumat (22-23, Mei 2023). Kemudian Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menerjunkan tim pencari fakta.
BACA JUGA:SKAKMAT! Alumni Al Zaytun Bantah Ken Setiawan: Itu Tudingan Paling Mengerikan Buat Kami
Tim tersebut juga akan diturunkan ke Mahad Al Zaytun dengan tugas melakukan penelitian dan wawancara langsung dengan Syekh Panji Gumilang. Kemudian hasil kerja dari tim akan dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Meski di tengah kontroversi itu, hingga adanya Bahtsul Masail PWNU Jawa Barat yang menyatakan haram memasukan anak ke Al Zaytun, ternyata tidak menyurutkan minat santri maupun wali santri untuk mendaftar dan menjadi bagian dari mahad pimpinan Syekh Panji Gumilang.