Padahal, adab Umat Islam itu, tabayun dulu baru mengatakan sesuatu. Kemudian syekh mengaku sempat bertanya: Adakah majelis ulama di sini, kalau ada syekh tidak mau.
"Dinyatakan tidak ada. Syekh percaya karena pimpinannya adalah Prof Dr KH Badruzaman. Kemudian masuk kepada kesepakatan," ungkapnya.
Syekh mengaku, menyarankan agar proses tabayun dilakukan di Kampus Al Zaytun. Tidak di gedung pemerintahan.
"Kami tawarkan itu, disepakati untuk diadakan tabayun itu di kampus Al Zaytun. Supaya pertanyataan ada konteks," tandasnya.
BACA JUGA:Sesatkan Al Zaytun, MUI Dituding Ada Maksud Tersembunyi, Ingin Merampas?
"Semua sepakat acara dicukupkan dan dilanjutkan di Kampus Al Zaytun. Supaya tatkala menyampaikan bisa disesuaikan dengan lingkungan yang ada. Tidak ada maksud tidak menjawab," tegasnya.